Untuk tugas "membangun kalimat" merupakan tugas yang cukup berat. Dimana otak kitiku yang cacat karena serangan stroke itu, dipaksa untuk berpikir.Â
Secara medis, otak kiri memang merupakan karya Tuhan untuk berpikir, sedangakan otak kanan, merupakan karya Tuhan untuk mengekspresikan diri kita melali seni dan kesenian serta kreatifitas.
Jadi, ietika otak kiriku sudah cacat berat, dan aku harus berpikir seperti ini, aku benar-benar tidak mampu, saat itu! Kerja kerasku membuat akhirnya otakku berdengung dan berputar-putar, seperti vertigo. Tetapi, aku benar-benar berusaha untuk bisa "sembuh", dengan kapasitas yang memang disetujui oleh dokter dan therapist.
Dan, terakhir yang sering aku diminta untuk membuat tugas ini, adalah mengingat sesuatu cerita dan menuliskannya. Dan, aku memilih mengingat lagu-lagu rohani dan aku tuliskan sambil melatih lidahku yang kelu, untuk bernyanyi...
***
Terapi ini, terus berulang, setiap ari sehabis makan siang, selama 2 jam, aku tekun untuk mempelajarinya terus menerus, sehingga ketika 6 bulan berselang, aku sudah siap untuk test "Fungsi Luhur", untuk bisa bekerja lagi .....
Lebay?
Berat?
Atau, biasa-biasa saja?
Silakan dibayangkan, betapa hidupku di masa-masa itu hanya fkus dan komitmen untuk PULIH dari serangan stroke berat, yang melandaku, Januari 2010 lalu, di San Francisco, USA ......