Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Taman Tapgol, Pavilion Palgakjeong dan Pagoda Wongaska dari Batu Berukir Setinggi 12 Meter!

27 September 2021   11:53 Diperbarui: 27 September 2021   12:04 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti

Aku di pintu gerbang Taman Tapgol, yang menyimpan sejarah serta "harta karun" spektakuler di Kota Seoul modern .....

Sebuah pintu gerbang dengan ukitan2 khas Korea, serta warna2 khas Asia (merah, hijau dan emas). Dengan tulisan Korea, aku memasuki taman di tengah kota Seoul ini.

Seoul adalah kota yang unik. Sebuah kota Asia dengan cerita sejarahya yang menarik, membuat akhirnya ketika Seoul berkembang menjadi kota modern, masih banyak peninggalan2 sejarah ini yang tetap eksis di kota Seoul modern sekarang ini.

Seperti perkotaan dunia yang ada sekarang ini, penghijauan adalah salah satu yang terutama untuk fasilitas2 taman kota, termasuk Seoul. Ada banyak taman kota Seoul, dengan bangjnan2 tua bersejarahnya, dan Seoul memanfaatkan taman kota tersebut sebagai bagian dari wisata kota.

Taman Tapgol, taman perkotaan di kota Seoul

Hari ini, aku berkeliling di Seoul modern dengan tetap mempunyai berbagai bangunan2 bersejarah tentang Korea Selatan.

Sebuah Taman Tapgol, sebagai Situs Bersejarah Korea, adalah titik masuk ke dalam sejarah politik dan sosial Korea. Taman ini adalah taman yang relatif tidak dikenal oleh turis, tetapi bisa menjadi tempat yang menyenangkan untuk istirahat yang damai di jantung kota Seoul.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
www.sousleceil.com
www.sousleceil.com
                                                                                           

Taman Kota Tapgol, dengan plaza terbuka dan tamanan2 hijau yang rindang, merupakan salah satu bagian dari paru2 kota Seoul. Latar belakang bangunan2 Seoul modern. Dibelakangku adalah sebuah patung Son Byeong-Hui (161-1922).

Tokoh termasyhur ini secara aktif berpartisipasi dalam gerakan kemerdekaan, mengorganisir perlawanan secara finansial. Dia juga bekerja untuk oposisi populer dan tanpa kekerasan, tetapi ditawan setelah tindakan keras berdarah pada 1 Maret.

Terletak di distrik Jongno, tidak jauh dari distrik tradisional dan perbelanjaan Insadong, dan tidak jauh dari candi Jogyesa, taman ini memang mengandung makna yang sangat dalam bagi warga kota Seoul..

Ketika berkunjung, aku melihat kehadiran banyak harabeoji (kakek2 Korea), yang sebagian besar tampak menganggur, atau justru mereka adalah tuna-wisma bahkan membutuhkan bantuan.

Mengingatkan aku, bagaimana Korea masih merupakan negara dua sisi, di mana kemiskinan dan kesepian orang tua berbenturan dengan pemuda ibukota yang agak sembrono dan trendi. Sifat taman yang bersejarah kemudian tampak lebih simbolis.

Taman yang dibangun di bekas situs kuil Wongaksa

Dimana, Kuil Wongaksa dibangun pada tahun 1465 oleh Raja Sejo, di bekas situs Kuil Heungbok-sa, yang didirikan oleh Kerajaan Goryeo (918-1392).

Pada tahun 1897, Raja Gojong mengumumkan situs kuil Wongaksa lama, mengubahnya menjadi taman kota modern, yang pertama dari jenisnya di Seoul. Ini juga merupakan cara untuk mengexplore tentang sebuah pagoda yang luar biasa, sebuah mahakarya Buddha.

Paviliun Palgakjeong

Di paviliun segi delapan yang indah dan berwarna-warni yang ditempatkan di tengah taman, merupakan ruang dimana orang datang untuk duduk sambil mengobrol, terlindungi oleh matahari. Cukup nyaman, di tengah kota Seoul.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
                                                                                                                

Aku dengan  latar belakang PavilionPalgakjeong yang mempunyai sejarah lama Korea

Paviliun ini dibangun pada tahun 1902 oleh Shim Ui-Seok, seorang arsitek terkemuka yang juga mempelajari desain2 barat. Dengan berbagai tanaman di taman kota ini, fungsi pavilion ini benar2 terbentuk dengan nyaman.

Pagoda Wongaska

Taman ini disebut Tapdong atau Tapgol, adalah taman umum yang terletak di pusat kota Seoul, dekat Insadong. Di sinilah pada tahun 1919 di mana Gerakan Kemerdekaan Korea 1 Maret dimulai. Gerakan ini menyerukan kemerdekaan Korea dari kekuasaan Jepang.

Terdapat Pagoda Wongaska, dari batu yang diukir setinggi 12 meter.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
www.sousleciel.com
www.sousleciel.com
                                                                                            

Pagoda 12 meter dengan 10 tingkat dan ditutupi oleh kaca tebal. Konsepnya memang hanya untuk melindungi harta spektakuler ini, tetapi ketika konsep "kuno (pavilion) dan modern (kaca)", ternyata justru memadukan "kuno dan modern" sebagai bagian dari kebeaan Seoul lama dan modern, secara perkotaan .....

Walau kaca selalu dirawat dengan baik, dan dibersihkan setiap saat, tetap saja kita agak susah untuk melihat detail2 cantik pagoda ini. Sehingga, pemerintah Seoul membuat replikanya dengan bantuan dari seniman2 termasuk dari Perancis, dan Pagoda Wongaksa ini ada juga di Museum Nasional Korea.

www.chinccha.com
www.chinccha.com

Pagoda Wongaska di Taman Tapgol. Ada replikanya beada di Taman Nasional Korea. Detailnya memang sangat spektakuler! Sebuahkarya seni yang luar biasa. Harta karun Korea ... 

Dasar pagoda, berbentuk polygon 3 tingkat, dengan makhluk naga singa dan bunga teratai, serta Buddha. Pagoda sendiri, memiliki 10 lantai, dan 7 lantai terakhir berbentuk persegi.

Saat aku disana tahun 2009 lalu, pagoda 12 meter ini, ditutupi oleh kaca tebal, supaya bisa terlindungi dari debu dan tangagn2 jahil. Ini memng sebuah karya seni yang harus dilindungi, sebagai harga Negara yang berharga.

Disebelah pagoda ini, terdapat sebuah pavilion, yang saat itu utuk duduk2 menikmati suasana kota Seoul dalam Taman Tapgol.

***

Caraku untuk traveling ke sebuah tempat adalah berjalan2 dengan peta. Tetapi, karena emang tidak pernah kesana, jadilah aku hanya sekedar berjalan, dan menuju yang menarik saja. Apa yang menarik, aku datangi dan berfoto.

Termasuk taman Seoul ini. Dengan tulisan2 Korea yang tidak dimengerti, saat ini pun aku mempelajari tulisan2 Korea itu dengan kamus bahasa Korea, dan ketemulah cerita dan sejarah taman yang aku datangi.

Sepertinya, memang taman ini tidak erlalu terkenal. Buktinya, aku sangat bersusah payah mencari nama taman ini untuk aku tuliskan. Dari foto2 yang sudah 12 tahun lamanya, aku sudah lupa nama2 disana, sehingga aku harus mempelajari peta Seoul.

Dengan tulisan Korea yang susah dibaca, bahkan dengan kamus elektronik pun, namanya bisa berubah2, sejak semalam aku baru menemukan siang ini, nama taman ini, sehimgga aku baru bisa menuliskannya.

Dari Taman Tapgol di tengah Seoul ini, aku beranjak lagi berkeliling dengan jalan kaki sambil membawa peta boasa (tahun 2009 belum ada Google Map), mendatangi berbagai tempat yang aku inginkan karena menarik .....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun