Si druver walau memakai masker, wajahya sangat terlihat muda dan segar, mungkin seumur anakku sekitar pertengahan 20an. Dan, terlihat educated. Mungkin, mahasiswa sambil bekerja. Aku melihatnya ketika dia membuka kaca mobilnya.
Dia bertanya, "Tidak ada yang mengantar? Lalu nanti siapa yang naik turunkan kursi roda?"
Kujawab dengan gusar, "Ya aku sendiri karena aku memang tidak ada pengantar"
"Saya ga mau antar, ya! Cancel saja", kataya dan langsung menutup jendela dan mobil pergi perlahan.
Aku bengong sesaat! Astaga!
Tidak ada basa basi, tidak ada kata permintaan maaf, dia pergi begitu saja!
Paling tidak, dia melihat aku seorang yang harus dihormati, dia mungkin seumur anakku, minimal dia membuka pintu dan turun, basa basi minta maaf jika keberatan mengantarku, mungkin aku bisa mengerti.
Tetapi, yang ada dia dengan songong nya dan dengan pongahnya, melakukan kepadake seperti itu!
Aku langsung meluap marah!!!
Untung, aku bukan preman lagi! Jika aku masih seperti dulu, aku akan kejar dan hantam dia! Dan, akan langsung kubawa ke kantor Grab untuk mempertanggung-jawabkan perbuatannya kepadaku!
Aku ini adalah seorang disabilitaa, mandiri dan ridak mau dikasihani. Aku juga adalah seorang pejuang disabilitas, untuk masyarakat semakin peduli tentang keberadaan disabilitas dan mau dengan baik, membantunya!