By Christie Damayanti
Grab!
Tidak ada yang tidak tahu, di Jakarta, tentang salah satu fasilitas ngkutan umum swata ini. Dan, untukku sendri Grab adalah kendaraanku setiap hati setiap saat kemanapun di sekitaran Jakarta, sejak sekitar 5 tahun lalu, ketika supir setiaku yang bekerja denganku sejak 20 tahun lalu, dipanggil Tuhan.
Grab menumbuhkan sebuah kepercayaan dan persahabatan, antara aku dengan driver2nya. Jika kita ngobrol dengan mereka kemanapun aku pergi, aku selalu bertanya,"Dimana rumah bapak?"
Jika dekat dengan rumahku, aku pasti minta nomor telpnya, supaya kita bisa berteman bahkan bersahabat, dan jika aku memerlukan bantuan segera dengan keadaanku, mereka siap membantu.
Dan, pada kenyataannya, aku berteman dan bersahabat dengan banyak driver2 Grab. Bahkan ada yang selalu antar jemput aku dari rumah ke kantor dan pulang sore, dengan pertemananku dengan driver2 Grab .....
Tetapi, kentaannya juga, 1 atau 2 orang driver pun "bermasalah denanku, berhubungan dengan pelayanan2 mereka sebaagi driver, yang mereka bekerja dalam dunia jasa dan pelayanan. Tapi, nantilah aku akan menuliskan bangayk suka duka ku sebagai pelanggan Grab yang berhubungan dengan driver2ya.
Grab Holdings Inc., umumnya dikenal sebagai Grab, adalah perusahaan multinasional Singapura yang berkantor pusat di Singapura. Selain transportasi, perusahaan menawarkan layanan pengiriman makanan dan pembayaran digital melalui aplikasi seluler.
Dimulai pada tahun 2012 sebagai aplikasi MyTeksi yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia, pada tahun berikutnya diperluas sebagai GrabTaxi. Sejak itu diperluas ke layanan lain, mengikuti model "aplikasi super". Pada tahun 2014, ia memindahkan kantor pusatnya ke Singapura dan mengganti namanya menjadi hanya Grab. Wikipedia.
Perusahaan ini pasti mencari pekerja2 driver untuk armadanya dan mengedukasi pengemudi  tentang penggunaan smartphone dan aplikasi seluler mereka Selain kota2 besar, Grab juga mencoba menembus pasar kota2 kecil.