Foto dikiri, adalah Gedung B, apatemen Wenah, Xixa dan Xavier, sedangkan foto kanan sebelah belakang kiriku adalah Gedung A, tempat unit Daddy Ding, Daddy Bong dan Joel.
 Terlihat, jalan setapak yang cuam menuruni perbukitan. Untung, jalannya di aspal. Jika tidak, akan semakin susah untuk naik dan turunya.
Lingkungan apartemen mereka sangat nyaman. Mungkin juga krena ini ;ingkungan elit, dimana banyak hotel2 berbintang yang ada di Seoul, berada sekitaran Sungai Han.
Tempat itu, sepertinya memang untuk permukinan, dan ketika aku melihat dari teras atas unit tempat aku tinggal, semuanya memang apartemen. Cuma ada beberapa rumah2 2 lantai di sela2nya.
Fotoku tidak bagus, sehingga tidak terlihat keterjalan jalan2 setapaknya, tetapi, area seperti ini mengingatkan aku dengan area permukiman di San Francisco, dimana gdung2 yang berada di perbukitan, selalu bertangga2, sehingga disana justru membangun pedestrian yan bertangga2, bukan me-ramp .....
Tetapi memang, perbukitan perkotaan Seoul ini, tidak seterjal di San Francisco. Walaupun, untukku sudah cukup lelah selama aku naik turun perbukitan Seoul, dengan jalananan beraspal.
Apartemen2 cantik di perbukitan perkotaan Seoul, pesisir Itaewon Han River. Dengan penghijauannya yang asri, jarang ada kendaraan bermotor. Banyak pemilik apartemen hanya memarkirkan mobilya di garasi mereka, dan mereka justru berjalan kaki dan naik kendaraan umum, untuk kemanapun tujuannya.
Â
Kata teman2 Fortossimo, mereka akan memakai mobil2 mereka di weekend, sebagian adalah keluarga2 yang akan bersenang2 ke kuar kota. Sangat menginspirasi, supaya perkotaan tidak terlalu penuh dengan kendaraan.