By Christie Damayanti
Dokumentasi pribadi |Â Permukiman apartemen di perbukitan perkotaan Seoul, dengan penghijauannya yang asri .....
Sebelumnya :
Persahabatanku dengan Grup Fortissimo Filipina, dari Jakarta sampai ke Seoul
Saat itu tahun 2009, aku memang baru pertamakali ke Korea.
Tahun itu, aku traveling ke Seoul, Korea Selatan, untuk memenuhi janjiku kepada teman2ku dari Filipina, yang tergabung dengan Grup Fortissimo, setelah mereka berpindah tugas dari Hyatt Jakarta ke Hyatt Seoul.
Ditengah2 kesibukanku dlam mengertjakan mega proyekku, aku benar2 membutuhkan udara segar, untuk menyelesaikannya, Desember 2010, saat itu.
Setelah aku diminta eristirahat dari pekerjaan2 beratku oleh doktter, dan aku diminta berlibur dahulu karena stress berat yang melandaku saat itu, jadilah sekalian aku memenuhi janjiku untuk berjumpa lagidengan sahabat2ku, ke Seoul.
Jadilah, dengan banyak prosedur untuk cuti dari kantor, dan disela2 waktu ketatku, aku mmang harus travelling. Dan, selama 10 hari aku berada di Seoul bersama sahabat2ku .....
***
Aku memang biasa pergi sendirian, bahkan keluar negeri.
Tugas2ku ke luar negeri bertahnu2 sebelumnya, seringnya ke banyak Negara Eropa, membuat aku sangat terbiasa dengan cara dan kehidupanku mandiri kemanapun aku mau.
Aku berangkat hampir tengah malam, dan sampai Seoul pagi sekitar jam 7.00, dan dijemput oleh Wenah dan Xavier, dan langsung diantar ke apartemen Wenah, dibelakang Hotel Hyatt, tempat tugas mereka.
Saat itu, tahun 2009 ada virus flu babi, sehingga kita semua pun diminta memakai masker, walau tidak tertlalu ketat. Yang jelas, ketika dibandara, mau ke Korea, aku diminta memakai masker .....
Diantar jemput memakai bus fasilitas Hotel Hyatt (padahal, aku tidak tinggal di Hotel Hyatt, hihihi ...), merupakan fasilitas dari Fortissimo. Sebuah kebanggaan, lhoooo ....
Hanya beberapa orang saya yang datang dari seluruh dunia yng menginap di Hotel Hyatt Seoul, sehingga aku merasa lega di bus. Sekitar 1 jam, kami berjalan dari Incheon Internasional Airport, menuju Htel Hyatt.
Dan, itulah awal petualanganku di Seoul .....
Wenah excuted ketika menjemputku, dan Xavier pun bersenandung menyanyikan lagu2 Fortissimo, menyambutku. Kami banyak mengobrol di bus, dan tidak terasa, kami sampai ke Hotel Hyatt.
***
Hotel Hyatt Seoul, terdapat di "puncak" perbukitan perotaan Seoul, dimana jika kita berada di dalamnya, di kolam renangnya, akan terlihat hamparan kota Seoul yang cantik! Beruntung, aku bisa "blusukan" di Hotel Hyatt, yang merupakan fasilitas dari Fortissimo .....
Hotel Hyatt terletak di puncak salah satu perbukitan perkotaan Seoul, yang memberikan pemandangan yang luar biasa cantik Kota Seoul. Terletak di sisi Han Rivr, semakin membuat tamu hotel ini terpesona .....
Bus kami berhenti di lobby Hotel Hyatt, dan kami turun, dan berjalan keliar hotel, menuruni perbukitan menuju apartemen2 mereka, tempat aku tinggal untuk 10 hari kedepan.
Aku sangat excited! Hari masih pagi. Mendungpun bergayut turun di Seoul, Musim mulai berganti dari musim panas menuju musim gugur, tetapi aku belum merasakan suhu dingin disana. Bahkan, sejuk pun tidak.
Kami melanjutkan menuju apartemen2 mereka, menuruni salah satu perbukian perkotaan, tempat Hotel Hyatt Seoul berada.
Kami harus menuruni bukit itu dengan hati2, karena cukup terjal.
Koper besarku, dibawa oleh Xavier, dimana dia harus sangat berhati2, jika tidak mau tergelincir dan terguling2. Aku pun harus sering berpegangan dengan Wenah, yang sudah mulai nyaman dan lancer naik turun bukit.
Foto dikiri, adalah Gedung B, apatemen Wenah, Xixa dan Xavier, sedangkan foto kanan sebelah belakang kiriku adalah Gedung A, tempat unit Daddy Ding, Daddy Bong dan Joel.
 Terlihat, jalan setapak yang cuam menuruni perbukitan. Untung, jalannya di aspal. Jika tidak, akan semakin susah untuk naik dan turunya.
Lingkungan apartemen mereka sangat nyaman. Mungkin juga krena ini ;ingkungan elit, dimana banyak hotel2 berbintang yang ada di Seoul, berada sekitaran Sungai Han.
Tempat itu, sepertinya memang untuk permukinan, dan ketika aku melihat dari teras atas unit tempat aku tinggal, semuanya memang apartemen. Cuma ada beberapa rumah2 2 lantai di sela2nya.
Fotoku tidak bagus, sehingga tidak terlihat keterjalan jalan2 setapaknya, tetapi, area seperti ini mengingatkan aku dengan area permukiman di San Francisco, dimana gdung2 yang berada di perbukitan, selalu bertangga2, sehingga disana justru membangun pedestrian yan bertangga2, bukan me-ramp .....
Tetapi memang, perbukitan perkotaan Seoul ini, tidak seterjal di San Francisco. Walaupun, untukku sudah cukup lelah selama aku naik turun perbukitan Seoul, dengan jalananan beraspal.
Apartemen2 cantik di perbukitan perkotaan Seoul, pesisir Itaewon Han River. Dengan penghijauannya yang asri, jarang ada kendaraan bermotor. Banyak pemilik apartemen hanya memarkirkan mobilya di garasi mereka, dan mereka justru berjalan kaki dan naik kendaraan umum, untuk kemanapun tujuannya.
Â
Kata teman2 Fortossimo, mereka akan memakai mobil2 mereka di weekend, sebagian adalah keluarga2 yang akan bersenang2 ke kuar kota. Sangat menginspirasi, supaya perkotaan tidak terlalu penuh dengan kendaraan.
***
Hari pertama, aku hanya bersantai di apartemen mereka, mengobrol, bercanda dan menunggu saat mereka bertugas di Hotel Hyatt, di malam hari.
Besoknya, aku baru akan memulai petualanganku berkeliing Seoul .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H