Keberadaan Paralimpiade, aku tidak mengerti, mengapa tidak menjadi sorotan media, dimana jika media memblow-up even Paralimpiade ini SAMA DENGAN Olimpiade dan gembar gembor dengan siaran2 langungnya, di hampir semua Negara,
Sangat mungkin bahwa atlet2 disabilitas pada Paralimpiade, mendapatkan kesetaraan yang sama dengan atlet2 non-disabilitas pada Olimpiade.
Aku membaca banak artikel di Google bahwa, (mungkin) semua Negara yang mengirimkan atlet2 disabilitas mereka untuk berjuang di Paralimpiade, ternyata negara2 tersebut "memotong" atlet2 disabilitas dalam banyak hal.
Dana, waktu latihan, pelatih2 mereka, jumlah yang banyak dikurangi (ini bukan berhubungan dengan pandemic, ya! Tetapi saat2 Paralimpiade sebelum2nya), bahkan GAJI mereka di masing2 negara2, semuanya TIDAK SAMA dengan atlet2 Olimpiade.
Termasuk promosi2nya, yang akhirnya membuat even Paralimpiade sangat2 dikesampingkan.
Bahkan, selama 2 minggu even Paralimpiade 2020 kemarin, aku hanya bisa mendengar berita di Liputan6 saja, ketika Pak Jokowi mengaprsiasi semua atlet disabilitas Indonesia yang mendapat medali, serta beliau berjanji untuk memberikan HADIAH YANG SAMA dengan atlet2 non-disabilitas pada Olimpiade sebuan lalu.
Dan, berita juga dari Liputan6 tadi pagi, tenptang penyambutan Meteri Pemuda dan Olahraga di kloter terakhir dari Tokyo. Itu saja beritanya. Pun, tidak diulang2 seperti sewaktu Olimpiade .....
Ini jua termasuk di Jepang sebagai tuan rumah Paralimpiade, lho! Tidak ada gembar gembor sampai langit, dibanding denagn saat Olimpiade.
KEDUA
Bagi dunia sendiri, aku melihat bahwa Paralimpiade merupakan BENTUK LAIN dari sebuah diskriminasi! Itu sudah jelas terlihat, seperti yang aku tuliskan pada bagian pertama.
Semuanya, DIBEDAKAN. Tidak ada kata kesetaraan. Awalnya saja kesetaraan, dibungkus oleh even akbar, yang mengikuti Olimpiade. Tetapi pada kenyataannya, Paralimpiade justru sangat terlihat dibedakan!