Mungkin, sebenarnya awalnya adalah pemberitaan2 media yang seringkali "lebay". Dan, beberapa individu, atau oknum, yang melebih2kan dan hiperbola dan berbicara tentang disabilitas.
Penggambaran kisah hidup yang positif adalah salah satu cara untuk mengubah pandangan dan stigma negative. Di sinilah Paralimpiade menjadi wahana penting untuk mengubah persepsi masyarakat karena banyak cerita positif yang ditampilkan.
Ketika Paralimpiade menerima lebih banyak medali, mereka dipandang oleh banyak orang, sebagai pahlawan yang telah mengatasi kesulitan.
Sebagai "pahlawan", para atlet Paralimpiade tidak hanya menjadi panutan bagi atlet lainnya, terutama bagi penyandang disabilitas, tetapi juga dikagumi oleh masyarakat secara keseluruhan atas prestasinya.
Paralimpiade tidak hanya mengubah sikap di arena olahraga.
Mereka meningkatkan perubahan sosial dengan terus menyoroti ketidaksetaraan yang sedang dihadapi oleh para penyandang disabilitas. Paralimpiade menampilkan atlet di puncak olahraga, namun itu mengingatkan bahwa olahraga di tingkat tertinggi harus dapat diakses oleh semua orang.
***
Sekarang kita bicara tentang kata2 "mengasihani" untuk disabilitas.
Atlet disabilitas diartikan sebagai  individu dengan gangguan fisik. Mereka ada di dalam kegiatan olahraga, yang dirancang utuk disabilitas. Olahraga ini sebenarnya sama dengan olahraga biasa, tetapi dirancang khusus dan kompetitif untuk atlet disabilitas.
Sangat terkenal dengan bola basket dengan kursi roda, atau pelari dengan "kaki pisaunya", atau anggrar atau menembak dengan kursi roda. Atau juga berenang dengan tungkai atau tangan yang tidak lengkap.
Bicara disabilitas un, ada minoritas. Tentang etnis, budaya, jenis kelamin, itu termasuk beberapa jenis minoritas. Tetapi, mereka semua memiliki partisipasi dalam issue2 sosial.