Bagi negara-negara miskin, mereka harus berjuang untuk mendapatkan alat-alat bantu, dan itu salah satu masalah yang ada.
Ya, mungkin kita tidak berpikir terlalu detail, seperti awalnya aku juga berpikir demikian. Bukan sekadar "atlet cacat" saja untuk bertanding pada Paralimpiade saja, tetapi banyak nilai-nilai yang harus diperhatikan dan harus dipenuhi.
Effort Paralimpiade itu, akan berkali lipat dibandingkan dengan effort Olimpiade. Pada atlet disabilitas pada Paralimpiade ini, mulai dengan "pelecehan", mencari alat bantu untuk bertanding sampai "kekuatan" mereka untuk bisa bertanding.
Bukan hanya peraihan medali saja yang mereka harus perjuangkan, tetapi juga bagaimana sikap mereka sendiri untuk berlatih dan menang. Perjuangan mereka akan berkali lipat untuk mendapatkan itu semua dibanding Olimpiade.
Bagaimana dengan sikap sosial masyarakat di sekitarnya?
Aku bisa merasakan bagaimana lingkungannya seringkali bersikap yang tidak semestinya, karena aku juga seorang disabilitas, walaupun bukan seorang atlet.
Seberapa besar kontribusi pertandingan terhadap perubahan posisi sosial penyandang disabilitas?Â
Mungkin, ketika Paraimpiade itu sedang berlangsung, baiklah mereka akan dielu-elukan masyarakat dunia, dan dianggap menjadi sebuah inspirasi, sampai mereka mendapatkan kemenangan.
Tetapi, ketika Paralimpiade itu selesai, para atlet disabilitas itu akan kembali kepada keadaan yang sebenarnya, dengan lingkungan yang tidak bersahabat. Apalagi, jika mereka berada di Negara yang belum terlalu peduli tentang disabilitas.
Jangankan atlet disabilitas, untuk atlet-atlet non-dissabilitas yang sudah selesai dalam mengemban tugas-tugasnya, seringkali mereka akan terlupakan oleh masyarakat dunia. Ya, memang benar nama mereka akan terukir sejarah, tetapi bagaimana kehidupan mereka sendiri?
Ini membawa kita kembali ke kata "inspirasi".