Mereka banyak memakai kursi roda. Ada kursi roda biasa, ada kursi roda elektrik seperti punyaku. Ada yang kursi roda tinggi dan tebal, sebagai disabilitas yang memerlukan bantuan husus, banyak yang didorong jika tidak memakai kursi roda elektrik.
Ada yang memakai tongkat, memakai kruk, ada yang tangannya Cuma 1 tetapi memegang bendera negaranya. Ada disabilitas grahita, disabilitas netra dan pasti babnyak jenis disabilitas2 lainnya.
Semuanya terlihat bahagia, semuanya bergembira, dengan masker2 yang menyelubungi wajah mereka.
Petugas2 tuan rumahnya pun, sebagaian juga pemakai kursi roda, yang selalu berjaga2 di sepanjang lintasan parade atlet di Stadion Olimpik tersebut ......
Berbicara kepada para atlet yang berkumpul menjelang 12 hari aksi, presiden Komite Paralimpik Internasional (IPC) Andrew Parsons menyerukan diakhirinya diskriminasi.
Kita semua adalah umat manusia terbaik dan satu2nya yang dapat memutuskan siapa dan bagaimana diri kita, sesuai dengan kehendak Tuhan. Itu lah kenyataannya bahwa kita semua manusia, punya tugas masing2 yang diemban Tuhan kepada kita .....
Terserah kita masing2 untuk memainkan peran kita setiap hari untuk membuat masyarakat yang lebih inklusif, di negara kita, di kota kita, di komunitas kita.