Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan featured

Pendekatan Inklusi dan Desain Universal pada Ruang Publik Perkotaan untuk Disabilitas

13 Agustus 2021   17:17 Diperbarui: 18 Juli 2022   06:05 2382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Walaupun, tetap tidak semua desain universal menjadi acuan secara baku.

Misalnya, 

Ketinggian manusia Asia berbeda dengan ketinggian manusia Eropa atau Amerika, itu membuat ukuran-ukuran barang untuk universal desain pun, bisa berbeda.

Kenyataannya juga, ketika sebuah hydrant di taman perkotan, semprotannya berkarat sehingga ketika ada orang memerlukannya justru kran airnya mati. Atau selangnya dicuri.

Desain oleh arsitek dan perencana yang jelas-jelas berharap mereka bisa mencari variasi zonasi untuk merancang ruang publik bagi disabilitas dan orang-orang yang mobilitasnya terbatas, tetapi justru mereka itu tidak bisa memakainya karena desain-desain yang salah tempat.

Hal itu banyak terjadi di lapangan.

Untungnya, sekarang ini semakin banyak arsitek, arsitek landscape, insinyur, perencana kota, dan desainer menciptakan ruang publik yang hangat dan ramah sambil merangkul desain universal sebagai elemen penting perkotaan.

Para Arsitek sekarang ini banyak memakai material-material yang taktis bagi disabilitas, dengan alur-alur sebagai penunjuk arah bagi disabilitas netra.

www.globalaccesdisabilitynews.com Material yang berbeda, sehingga membuat disabilitas netra tahu arah tujuannya dengan tongkat outihnya, yang menyentuh
www.globalaccesdisabilitynews.com Material yang berbeda, sehingga membuat disabilitas netra tahu arah tujuannya dengan tongkat outihnya, yang menyentuh
Sementara beberapa perencana utama terkemuka menolak keras desain universal dan berjuang untuk membangun fasilitas-fasilitas baru, dengan pendekatan- pendekatan kreatif untuk merancang bagi semua orang termasuk disabilitas.

Banyak desainer-desainer membangun jalur pedestrian yang lebih menarik dibanding dengan pedestrian yang hanya lurus-lurus saja. Pedestrian itu di desain berkelok-kelok yang pada akhirnya adalah untuk membuat aksesibilitas yang terasa mudah sehingga seorang dapat menikmati landscape dengan cara yang sama.

www.clement.com 
www.clement.com 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun