Desain itu, didasarkan pada indera penting seperti penciuman, rasa, dan sentuhan menciptakan kesadaran lingkungan mempromosikan kemandirian.
Sebagai seorang arsitek dan sebagai arsitek2 dari seluruh dunia, ke depannya untuk desain universal yang dapat diakses oleh semua, baik itu tubuh yang sehat atau disabilitas, disebut "desain universal".
Arsitek menciptakan gedung perkantoran atau bangunan2 lainnya, yang paling mudah diakses di dunia. Mereka percaya bahwa standar memang memberikan ukuran ruang yang akan dirancang, tetapi kita perlu lebih fokus pada kebutuhan penyandang disabilitas.
Tidak ada penyangkalan dan tidak ada perbedaan atas semua upaya, tetapi inilah saatnya untuk bersatu dan saling mendukung meskipun bagi yang normal atau disabilitas.
Sehingga, akhirnya, dengan desain universal ini dan berjuang menuju kesetaran, sebagai disabilitas adalah kesempatan untuk melakukan sesuatu secara berbeda .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H