Untukku sendiri, "harta karun" itu bukan hanya material mahal sematak, tetapi barang2 yang bisa menjadi kenangan. Misal, barang2 dari orang tua waktu kita kecil. Atau hadiah2 dari anak2 yang sebenarnya tidak membelikan barang2 mahal tapi semata karena mereka sayang pada kita.
Seperti, ketika anak2ku masih SD, mereka diajak orangtuaku ke Yogya dan aku hanya di Jakarta karena hrs bekerja.
Mereka membelikan gantuang kunci untukku, sekedarnya dari Malioboro, dan itu tetap aku simpan sampai sekarang .....
Jika aku jadi volunteer, seragam2 ini akan aku simpan untuk kenangan, kan?
Memang, bagi orang2 yang tidak punya "rasa" tentang kenangan, mungkin si seragam ini setelah selesai bertugas, tidak akan dipakai lagi, malah mungkin disia2.
Mungkin si seragam akan dijual, karena toh tidak akan dipakai lagi. Karena mereka sudah meliat "celah bisnis" baru setelah olimpiade.
Aku sedikit melotot, karena untuku ini adalah "harta karun", sangat menarik untuk sebuah perjuangn dan kebanggaan bagi olimpiade dan bagi para volunteer sendiri. Tetapi, koq dijual dengan harga mahal ......
Seragam volunteer Olimpiade Tokyo 2020, dijual di situs2 lelang Jepang
Berita : www.asiaweek.com
Setidaknya, 10.000 dari 80.000 sukarelawan atau voulenteer, dikatakan batal menjadi volunteer karena ketakutan virus corona. Padahal, seragam2 nya sudah dibagikan, sehingga menimbulkan resiko "penjualan seragam", dan resiko keamana menjelang Olimpiade.