Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Seragam Volunteer Olimpiade Tokyo 2020, Dijual di Situs Lelang Jepang Sebelum Event Berakhir

2 Agustus 2021   13:10 Diperbarui: 2 Agustus 2021   13:23 978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Sahabatku, tinggal di Chiba dan dia mendaftarkan diri sebagai salah satu volunteer Olimpide Tokyo 2020, untuk olimpik dan paralimpik. Sekarang, tugasnya untuk olimpik sudah selesai, dan menunggu tugas berikurnya sebagai volunteer di paralimpik.

Untuk volunteer, tentu mereka mendapat seragam. Ada vouleteer lapangan dan ada volunteer untuk dijalanan, mangajak atau informasi bagi orang2 yang mencari informasi atau turis2 tentang olipmpiade.

Tetapi karena olimpiade kali ini adalah tanpa penonton, kupikir tugas volunteer hanya ada di lapangan dengan tugas2 yang sesuai dengan job-desk nya ketika ada pelatihan oleh panitia olimpiade.

Seragam2 ini, sudan diluncurkan sebelum pandemic, yaitu tanggal 19 Juli tahun 2019, tetapi baru dipakai pada olimpiade tahun 2021, 1 tahun setelah diundur.

Panitia Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo tanggal 19 Juli 2019, meluncurkan pakaian resmi yang akan dikenakan oleh para Volunteer Lapangan dan Volunteer Kota, total 110.000 orang. Untuk volunteer lapangan sekitar 80.000 orang.

Karena olimpiade ini dilakukan pada musim panas, maka panitia mendesain baju seragamnya dengan kaon yang nyaman untuk musim panas. Mereka mempertimbangkan tentang lingkungan dan untuk menghalau panas serta nyaman.

Seragam Field Cast atau volunteer lapangan, keren, dalam kedua arti kata, dengan bahan bernapas yang melawan panas.

Bahannya juga menyerap air dan cepat kering saat basah, dan memiliki celana yang bisa dilepas yang bisa diubah menjadi celana pendek saat suhu naik.

Keberlanjutan adalah prioritas utama lainnya.

Seragam dibuat menggunakan bahan poliester dan tanaman daur ulang. Sedangkan untuk sepatu seragam diwarnai dengan proses pewarnaan khusus yang menggunakan sedikit air.

www.olympic.com | Seragam laki2 dan perempuan untuk volunteer lapangan
www.olympic.com | Seragam laki2 dan perempuan untuk volunteer lapangan
Seragam City Cast atau volunteer kota, menampilkan interpretasi mencolok dari lambang kotak2 Tokyo 2020. 

Pola biru-putihnya yang gelap akan memungkinkan para sukarelawan City Cast untuk dengan mudah dikenali oleh turis dan pengunjung lain di jalan-jalan Tokyo. Emblem kotak2 juga terdapat pada seragam Field Cast.

Dengan nuansa motif dan warna khas Tokyo 2020 yang tumpang tindih, ini adalah pakaian yang akan dikenakan oleh para sukarelawan di dalam dan di sekitar lokasi Olimpiade.

www.olyimpic.com | Seragan volunteer kota, dengan kotak2 khas olimpiade "Miratowa"
www.olyimpic.com | Seragan volunteer kota, dengan kotak2 khas olimpiade "Miratowa"
Sesuai dengan tema Tokyo 2020 "unity in diversity", seragam ini memiliki desain unisex yang memungkinkan staf dan relawan dari segala usia, ukuran dan kondisi fisik untuk memakainya dengan nyaman.

Dan meskipun seragam Kota dan Lapangan berbeda, kesamaan mereka dirancang untuk menunjukkan kesatuan antara semua staf dan sukarelawan yang akan bekerja di Olimpiade.

Seragam dan aksesorinya -- termasuk topi, tas, jaket, sepatu, dan kaus kaki -- telah dirancang dan diproduksi bekerja sama dengan penyedia pakaian olahraga resmi Tokyo 2020, ASICS Corporation.

***

Jelas sekali, seragam2 ini didesain dengan sangat sempurna untuk menunjang kegiatan Olimpiade Tokyo 2020. Bahkan, "hanya" volunteer saja diberikan gratis segaram2 yang keren. Jadi, seharusnyalah seragam2 ini diperlakukan dengan baik, sebagai tanda saling peduli.

Nah,

Yang membuat aku khususnya, heran dan "marah" adalah ketika temanku ini share foto di tempatku tentang seragam2 ini yang dijual!

Astaga!

Untukku sendiri, "harta karun" itu bukan hanya material mahal sematak, tetapi barang2 yang bisa menjadi kenangan. Misal, barang2 dari orang tua waktu kita kecil. Atau hadiah2 dari anak2 yang sebenarnya tidak membelikan barang2 mahal tapi semata karena mereka sayang pada kita.

Seperti, ketika anak2ku masih SD, mereka diajak orangtuaku ke Yogya dan aku hanya di Jakarta karena hrs bekerja.

Mereka membelikan gantuang kunci untukku, sekedarnya dari Malioboro, dan itu tetap aku simpan sampai sekarang .....

Jika aku jadi volunteer, seragam2 ini akan aku simpan untuk kenangan, kan?

Memang, bagi orang2 yang tidak punya "rasa" tentang kenangan, mungkin si seragam ini setelah selesai bertugas, tidak akan dipakai lagi, malah mungkin disia2.

Mungkin si seragam akan dijual, karena toh tidak akan dipakai lagi. Karena mereka sudah meliat "celah bisnis" baru setelah olimpiade.

Dokumentasi pribadi dari Maria temanku yang tinggal di Chiba | Seragam2 cast field dan city field, yang dijual lewat online
Dokumentasi pribadi dari Maria temanku yang tinggal di Chiba | Seragam2 cast field dan city field, yang dijual lewat online
Coba lihat foto diatas. Seragam2 volunteer Olimpiade Tokyo 2020, dijual antara 4200 JPY sampai 20.000 JPY, sekitar antara Rp.500.000 sampai Rp.2.650.000!

Aku sedikit melotot, karena untuku ini adalah "harta karun", sangat menarik untuk sebuah perjuangn dan kebanggaan bagi olimpiade dan bagi para volunteer sendiri. Tetapi, koq dijual dengan harga mahal ......

Seragam volunteer Olimpiade Tokyo 2020, dijual di situs2 lelang Jepang

Berita : www.asiaweek.com

Setidaknya, 10.000 dari 80.000 sukarelawan atau voulenteer, dikatakan batal menjadi volunteer karena ketakutan virus corona. Padahal, seragam2 nya sudah dibagikan, sehingga menimbulkan resiko "penjualan seragam", dan resiko keamana menjelang Olimpiade.

www.nhk.co.jp | Seragam2 yang di lelang pada beberapa situs lelang online .....
www.nhk.co.jp | Seragam2 yang di lelang pada beberapa situs lelang online .....
Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 telah meluncurkan kampanye untuk menghentikan vlunteer menjual seragam mereka melalui situs lelang, dalam kesalahan memalukan terbaru untuk Olimpiade kurang dari dua minggu sebelum upacara pembukaan.

Selain melanggar komitmen bahwa volunteer tidak akan menjual seragam mereka, ada kekhawatiran bahwa menjual peralatan kepada individu yang tidak diperiksa dapat menimbulkan risiko keamanan, bahkan jika itu tidak termasuk akses yang aman.

Beberapa pejabat panitia penyelenggara mengatakan mereka telah menemukan beberapa seragam serta asesoris seperti topi ini dijual di aplikasi pasar loak dan situs lelang.

Pada awal Juni, sekitar 10.000 volunteer telah ditarik dari Olimpiade. Para pejabat mengatakan dalam kasus itu, mereka harus mengembalikan seragam dan barang2 lainnya. Mereka mengatakan penjualan dan pemindahan barang yang diberikan dilarang oleh aturan panitia.

Bahkan, mereka juga menjual kartu identitas staf, yang digunakan! Mereka mengatakan, bahwa toh sudah tidak terpakai lagi dan untuk seragam volunteer kota, karena kegiatan ini dibatalkan, karena tidak ada turis yang akan datang ke Jepang ......

***

Memang, tidak salah jika barang2 atau baju2 kita lalu kita jual jika kita tidak memerlukannya lagi, tetapi alangkah tidak etisnya, jika barang2 yang merupakan sebuah kenangan dan memorabilia dari suatu kegiatan, apalagi ini Olimpiade, kelas dunia, lalu dijual sesaat bahkan olimpiade belum selesai, dngan harga yang sangat mahal, bahkan di lelang!

Jika olimpiade belum selesai, pasti akan menimbulkan dampak keamanan, karena segaram itu bisa dipakai oleh orang2 yang bermaksud jahat, misalnya mereka bisa masuk ke area2 penting .....

Jika mau dijual pun, menurutku adalah nanti2 dulu. Atau sengaja dijual untuk charity, misalnya. Bagi orang yang ingin membeli, uangnya atau hasilkan diberikan kepada kegiatan social ....

Atau, seragam2 ini bisa untuk bercerita bahwa jaman Olimiade Tokyo 2020 ini, mereka pernah menjadi seorang volunteer. Dan, itu sangat bisa dijadikan sebuah kesaksian ......

Berapa kali lagi, kita pernah menjadi seorang volunteer di Olimpiade yang jeda waktunya 4 tahun sekali, dan pada Negara tuan rumah yang sama?

Orang2 yang menjadi volunteer di Olimpiade Tokyo 2020 ini, jika tuan rumah Tokyo lagi, mungkin beberapa kali olimpiade lagi, mereka sudah tidak ada atau minimal sudah menjadi orang2 tua .....

Ah, sayang sekali ......

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun