Saat Olimpiade Musim Panas Tokyo secara resmi dimulai pada hari Jumat semalam, sekelompok pengunjuk rasa berkumpul di luar Stadion Olimpiade di Sendagaya, Jepang.
Mereka memprotes acara yang berlangsung di tengah keadaan darurat akibat meningkatnya kasus COVID-19 di negara itu. Dengan kata2 mereka yang lantang, dan mereka "mengusir" Olimpiade dari Jepang .....
Jajak pendapat baru2 ini di negara itu menunjukkan bahwa sekitar 70% penduduk menginginkan Olimpiade dibatalkan atau ditunda karena meningkatnya kasus covid-19 di Jepang. Sejauh ini, setidaknya 106 kasus terkait dengan Olimpiade telah dilaporkan.
Tetapi,
Sebagian juga pastimerasakan kegembiraan ketika kontingen mereka berada disana untuk bertanding dan membawa medali sebanyak2nya bagi Negara masing2.
Seperti Indonesia.Indonesia membawa 28 atlet nya untuk bertanding, dan dari televise aku melihat di berita tadi pagi, wajah2 optimis untuk berjuang yang terbaik bagi Negara tercinta.
Pada saat pidato, mereka menekankan pentingnya harapan dan persatuan. Saat ini, memang dunia sedang menghadapi tantangan besar, dan mempertanyakan kekuatan olahraga dan nilai olimpiade.
Olimpiade sendiri merupakan perwujudan  persatuan dan keragaman, perdamaian dan rasa hormat satu sama lain.Â
Tetapi, apakah olimpiade ini harus dikedepankan, sementara dua sedang berjuang untuk kehidupan?
Ada sebuah kontradiksi.