Tokyo 2020 berencana untuk menyediakan lingkungan yang lebih baik yang akan mengamankan lebih banyak peluang untuk akses ke Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020.
Untuk menjadikan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 sebagai peristiwa bersejarah yang akan tetap diingat orang, Tokyo 2020 telah menciptakan "Buku Pegangan untuk Dukungan Aksesibilitas"Â yang dapat digunakan oleh semua staf di Olimpiade.
Sebelum pemerintah Jepang mengumumkan bahwa olimpiade ini tidak bisa ditonton langsung di areana pertandingan, alis tanpa penonton, mereka memang sudah berpikir banyak untuk keamanan dan kenayaman kepada sema yang terlibat disana.
Baik pemerintah Jepang itu sendiri, kontingen, atlet, panitia dan pastinya penonton.
Persiapan saat pembukaan jalur hutan laut Seaside di Odaiba. Dengan salah satu perwakilan dengan kursi roda. Melambangkan sebuah inklusi tanpa diskriminasi .....
Olimpiade Musim Panas 2020, ibukota Jepang, akan menjadi tuan rumah bagi hampir 500.000 turis dan 4.400 atlet Paralimpiade dari 24 Agustus hingga 9 September 2020. Dan, diundur sampai tahun 2021.
 Kota ini telah mengalami kegembiraan terkait dengan acara semacam itu pada tahun 1964 dan cukup banyak pekerjaan telah dilakukan.
Tahun ini, tantangan bagi Tokyo adalah menyambut ribuan orang yang akan berbondong2 dari seluruh dunia untuk menghadiri acara unik ini dan di antaranya beberapa ribu orang berkebutuhan khusus.
Sebuah investasi besar yang pasti terjadi, terutama dengan membuat area Olimpiade dan infrastruktur kota dapat diakses oleh semua orang.
Tapi bagaimana dengan peralatan aksesibilitas untuk Olimpiade sebenarnya?Â