Bahkan, mulai dari badara, wisatawan sudah mersa dalam "dunia Bali", karena semua nya memang khas Bali. Barung besar, topeng2 Bali, ukiran2 bali, patung2 Bali, yang membuat "wow" bagi wisatawan dunia yang datang kesana.
Wajar.
Karena dinegeri lain, mereka memang lebih "melihat" Bali daripada Indonesia. Bahkan, mungkin mereka ogak untuk terbang ke Jakarta, tetapi bisa menetap berbulan2 di Bali ......
Skyline Bali yang sangat ketat tidak leih tinggi dari pohon kelapa, sangat terasa mendukung budayanya, dengan bentuk dan desain arsitektural nya khas Bali.
Bagaimana dengan Jakarta?
Ketika aku berada di tengah2 jalur protocol Sudirman -- Thamrin, ya ... memang cantik, modern dan "wow", dan aku berada di sebuah koya metropolitan yang entah dimana.
Aku sepreti "tersesat" dan tidak tahu dimana, seperti di kota antah berantah. Ketika aku berada di Tokyo downton seperti Shinjuku, aku tahu itu di Jepang dengan huruf2 Kanji nya.
Ketika aku berada di Seoul downtown, aku tahu itu di Korea dengan hurus2nya serta berbagai bangunan dengan desain khas Korea.
Ketika aku berada di Eropa, jelas sekali dengan heritage2 nya yang khas klasik Eropa, bahkan di London dengan arsitektur nya yang aku sangat tahu itu di Inggris, yang berbeda dengan negara2 masing2 di Eropa.
Tetapi di Jakarta,
Aku hanya melihat bangunan2 pencakar langit modern dan full kaca2 yang membuat silau, serta tulusan2 nya yang sebagian besar berbahasa Inggris, tanpa identitas sebagai negeri tropis Indonesia, sangat miris .....