Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Sebenarnya, Apa Konsep Pedestrian Khususnya di Jakarta?

14 Juni 2021   09:05 Diperbarui: 14 Juni 2021   09:15 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Menyikapi konsep2 pedestrian, khususnya jalur protocol Sudirman -- Thamrin, mungkin masih ada yang belum mengerti tentang "pedestrian". Artikel ini akan memandu perjalanan awal sebuah konsep pedestrian atau jalur pejalan kaki ......

***

Kalau kita berjalan kaki di suatu area, kita mempunyai tempat unutk 'mengekspresikan diri' (yaitu : berjalan dengan nyaman), itulah disebut : Pedestrian street, pedestrian mall atau kawasan pedestrian.

Pada dasarnya pedestrian street adalah suatu area yang diperuntukkan bagi pejalan kaki, diciptakan untuk memfasilitasi kegiatan mereka, dan kendaraan bermotor ( motor, mobil ) mempunyai tempat khusus, tidak menjadi satu dengan kawasan pedestrian.

Sudah  banyak arsitek kota yang menggali ide pembuatan area pedestrian, dberdasarkan konep2 yang memang sudah dipelajari sejal kuliah, tapi juga melihat konsep2 yg selalu 'berubah' untuk hasil yg lebih baik.

Biasanya, konsep2 pedestrian diambil dari kota2di luar negri, yg memang lebih baik, disbanding di Jakarta. Contoh saja, negeri tetangga Singapore.

Beberapa yg sudah saya survey ( beberapa negara Asia, Eropa, Australia dan Amerika ), mungkin bisa membuat kita 'mengagumi' dan akhirnya akan membuat semangat untuk berbuat sesuatu untuk Jakarta kita ini .....

Secara umum fungsi pedestrian street dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu full-pedestrian,  dan semi pedestrian.

1. Full-Pedestrian / Pedestrian penuh

Contoh kasus full-pedestrian di Jakarta ialah : area Pasar Baru. Sebuah full-pedestrian str diciptakan dengan cara menutup ruas jalan yang semula digunakan oleh lalu lintas kendaraan bermotor.

Ruas jalan tersebut kemudian ditingkatkan kualitasnya dengan cara memasang pelapis jalan, memasang lampu, membuat lanscape, dan melengkapi dengan street furniture. 

Pejalan kaki diprioritaskan lebih tinggi dibanding kendaraan bermotor, bisa dibilang area bebas kendaraan bermotor kecuali darurat. Bongkar muat / loading-unloading untuk area sekitarnya harus melalui jalan belakang. 

Konsep pedestrian disini seharusnya full, dan mempunyai karakter untuk 'mengekspesikan diri' bagi pejalan kaki, tetapi konsep tersebut 'dilindas' dengan kebutuhan2 yg lain, sehingga tidak ada / jarang ada tempat untuk duduk2 dangan landscape dan street furniture yg asri.

  

www.wikimedia.org
www.wikimedia.org
www.wikimedia.org
www.wikimedia.org
Lihatlah Pasar Baru sekarang, penuh sesak untuk 'berrekreasi' atau belanja. Yang ada mejadi tempat yang 'kumuh', padahal konsep Pasar Baru ini sangat indah.

Contoh di Negara lain : Kawasan Clarke Quey, Singapore.

www.dreamtime.com
www.dreamtime.com
www.dreamtime.com
www.dreamtime.com
Full-pedestrian sangat kental terasa. Pejalan kaki sangat dimanjakan untuk 'mengekspresikan diri'. Mereka bisa duduk2 sambil bersenda gurau dan menikmati sore / malam sehabis berkerja.

Di kawasan ini bergandengan dengan pertokoan besar yg sekalian bisa untuk menikmati konsep 'berbelanja sekalian berekreasi'.  

www.archdaily.com
www.archdaily.com
Coba lihat, konsep untuk 'mengekspresikan diri' terlihat jelas. Kita bisa duduk2 sambil makan ( semua yg ada di tepi adalah tempat makan, dan di tengahnya untuk area landscape dan air mancur untuk 'memanjakan diri'.

Contoh lain : Dam Squre, Amsterdam.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Pedestrian disini benar2 memanjakan warga. Kita bisa santai duduk2 disini menikmati makan siang, melukis bahkan Cuma sekedar member makan burung.

Di Dam Squre bisa dilewati tram. Jadi kasawan ini menjadi bisa dikatakan semi pedestrian, untuk kebutuhan pengguna jalan.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Contoh di Indonesia kurang terkenal, kawasan Monumen Nasional dan komplek Gelora bisa dimasukkan kategori ini.

Jalan Malioboro di Yogyakarta pernah suatu ketika direncanakan untuk area pedestrian secara penuh dengan mengijinkan trafik secara menyilang menyeberangi jalan ini, namun kenyataannya sampai sekarang rencana itu rupanya masih tetap tinggal rencana.

www.housingestate.id 
www.housingestate.id 

www.suara.com
www.suara.com
Pedestrian kawasan Monas dan kawasan Gelora Bung Karno.

 Di nagara lain, pemerintah membebaskan area  dari semua kendaraan kecuali untuk kendaraan angkutan umum seperti bus atau tram, dan kendaraan untuk kepentingan darurat seperti ambulans, pemadam kebakaran, dan mobil polisi.

Kendaraan tersebut harus berjalan cukup lambat dan memperhatikan keberadaan dan kecepatan para pejalan kaki. Ruang untuk pedestrian disediakan melalui pelebaran jalur pejalan kaki dan diperlengkapi dengan prasarana yang memberikan kenyamanan.

Contoh untuk pedestrian seperti ini ( full-pedestrian dengan perkecualian ) : Seoul, Korea Selatan.

www.sgmagazine.com | Bahkan di Seoul dan berbagai kota dunia, bukan hanya pedestrian biasa, tetapi
www.sgmagazine.com | Bahkan di Seoul dan berbagai kota dunia, bukan hanya pedestrian biasa, tetapi "pedestrian bertingkat", seperi di foto atas ini .....

Di Seoul ada pasar Namdaemun, yang bisa dilalui untuk mobil, tapi tetap pejalan kakilah yang menang.

Di area blok sebelahnya ada Chongyechon, ditengah2nya adalah sungai.Sebelah kana kirinya adalah pertokoan dengan konsep lama ( seperti Pasar Baru ). Mobil bisa lewat tetapi tetap 'kekuatan' adalah pejalan kaki.

2. Semi-Pedestrian 

Di semi-pedestrian, lalu lintas kendaraan benar2 dikurangi, dan permukaan jalur kendaraan disamakan dengan jalur pejalan kaki. Lalu lintas kendaraan harus berbagi ruang dengan pejalan kaki dan harus mengutamakan kepentingan pejalan kaki.

Perencanaan lingkungan adalah berorientasi kepada manusia.

Karena antara pejalan kaki berbagi ruang dgn kendaraan bermotor ( mobil, motor, dll ), maka seyogyanya dapat saling menghargai, misalnya : pohon2 dan street furniture harus di atur sehingga tidak menutupi pandangan.

Penyandang cacat memang seharusnya tetap bisa melewati area pedestrian ini.  

Jalan Sabang Jakarta, adalah contoh pedestrian jenis ini.

Konsep ini bagus, asalkan pejalan kaki dan kendaraan bermotor bisa 'share' dengan masing2 kegiatannya.

www.republika.com
www.republika.com

www.republika.com
www.republika.com
Jalan Sabang juga cukup unik dengan konsep pedestriannya sejak dulu. Sekali lagi, pejalan kaki harus tahu 'kewajiban' masing2.

Dengan sebuah konsep area dari arsitek kota dan lingkungan untuk pejalan kaki yg dapat 'mengekspresikan diri',

Seharusnya pejalan kaki lah juga harus membuat daerah itu menjadi 'rumah' baginya. Jangan dirusak, jangan dikotori dan jangan dicoret2.

Kita harus berusaha memiliki 'sense of belonging' yg tinggi untuk  merawat dan menyempurnakan daerah itu demi kesejahteraan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun