By Christie Damayanti
Menyikapi konsep2 pedestrian, khususnya jalur protocol Sudirman -- Thamrin, mungkin masih ada yang belum mengerti tentang "pedestrian". Artikel ini akan memandu perjalanan awal sebuah konsep pedestrian atau jalur pejalan kaki ......
***
Kalau kita berjalan kaki di suatu area, kita mempunyai tempat unutk 'mengekspresikan diri' (yaitu : berjalan dengan nyaman), itulah disebut : Pedestrian street, pedestrian mall atau kawasan pedestrian.
Pada dasarnya pedestrian street adalah suatu area yang diperuntukkan bagi pejalan kaki, diciptakan untuk memfasilitasi kegiatan mereka, dan kendaraan bermotor ( motor, mobil ) mempunyai tempat khusus, tidak menjadi satu dengan kawasan pedestrian.
Sudah banyak arsitek kota yang menggali ide pembuatan area pedestrian, dberdasarkan konep2 yang memang sudah dipelajari sejal kuliah, tapi juga melihat konsep2 yg selalu 'berubah' untuk hasil yg lebih baik.
Biasanya, konsep2 pedestrian diambil dari kota2di luar negri, yg memang lebih baik, disbanding di Jakarta. Contoh saja, negeri tetangga Singapore.
Beberapa yg sudah saya survey ( beberapa negara Asia, Eropa, Australia dan Amerika ), mungkin bisa membuat kita 'mengagumi' dan akhirnya akan membuat semangat untuk berbuat sesuatu untuk Jakarta kita ini .....
Secara umum fungsi pedestrian street dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu full-pedestrian, dan semi pedestrian.
1. Full-Pedestrian / Pedestrian penuh
Contoh kasus full-pedestrian di Jakarta ialah : area Pasar Baru. Sebuah full-pedestrian str diciptakan dengan cara menutup ruas jalan yang semula digunakan oleh lalu lintas kendaraan bermotor.
Ruas jalan tersebut kemudian ditingkatkan kualitasnya dengan cara memasang pelapis jalan, memasang lampu, membuat lanscape, dan melengkapi dengan street furniture.
Pejalan kaki diprioritaskan lebih tinggi dibanding kendaraan bermotor, bisa dibilang area bebas kendaraan bermotor kecuali darurat. Bongkar muat / loading-unloading untuk area sekitarnya harus melalui jalan belakang.
Konsep pedestrian disini seharusnya full, dan mempunyai karakter untuk 'mengekspesikan diri' bagi pejalan kaki, tetapi konsep tersebut 'dilindas' dengan kebutuhan2 yg lain, sehingga tidak ada / jarang ada tempat untuk duduk2 dangan landscape dan street furniture yg asri.


Contoh di Negara lain : Kawasan Clarke Quey, Singapore.


Di kawasan ini bergandengan dengan pertokoan besar yg sekalian bisa untuk menikmati konsep 'berbelanja sekalian berekreasi'.

Contoh lain : Dam Squre, Amsterdam.


Di Dam Squre bisa dilewati tram. Jadi kasawan ini menjadi bisa dikatakan semi pedestrian, untuk kebutuhan pengguna jalan.


Jalan Malioboro di Yogyakarta pernah suatu ketika direncanakan untuk area pedestrian secara penuh dengan mengijinkan trafik secara menyilang menyeberangi jalan ini, namun kenyataannya sampai sekarang rencana itu rupanya masih tetap tinggal rencana.


Di nagara lain, pemerintah membebaskan area dari semua kendaraan kecuali untuk kendaraan angkutan umum seperti bus atau tram, dan kendaraan untuk kepentingan darurat seperti ambulans, pemadam kebakaran, dan mobil polisi.
Kendaraan tersebut harus berjalan cukup lambat dan memperhatikan keberadaan dan kecepatan para pejalan kaki. Ruang untuk pedestrian disediakan melalui pelebaran jalur pejalan kaki dan diperlengkapi dengan prasarana yang memberikan kenyamanan.
Contoh untuk pedestrian seperti ini ( full-pedestrian dengan perkecualian ) : Seoul, Korea Selatan.

Di Seoul ada pasar Namdaemun, yang bisa dilalui untuk mobil, tapi tetap pejalan kakilah yang menang.
Di area blok sebelahnya ada Chongyechon, ditengah2nya adalah sungai.Sebelah kana kirinya adalah pertokoan dengan konsep lama ( seperti Pasar Baru ). Mobil bisa lewat tetapi tetap 'kekuatan' adalah pejalan kaki.
2. Semi-Pedestrian
Di semi-pedestrian, lalu lintas kendaraan benar2 dikurangi, dan permukaan jalur kendaraan disamakan dengan jalur pejalan kaki. Lalu lintas kendaraan harus berbagi ruang dengan pejalan kaki dan harus mengutamakan kepentingan pejalan kaki.
Perencanaan lingkungan adalah berorientasi kepada manusia.
Karena antara pejalan kaki berbagi ruang dgn kendaraan bermotor ( mobil, motor, dll ), maka seyogyanya dapat saling menghargai, misalnya : pohon2 dan street furniture harus di atur sehingga tidak menutupi pandangan.
Penyandang cacat memang seharusnya tetap bisa melewati area pedestrian ini.
Jalan Sabang Jakarta, adalah contoh pedestrian jenis ini.
Konsep ini bagus, asalkan pejalan kaki dan kendaraan bermotor bisa 'share' dengan masing2 kegiatannya.


Dengan sebuah konsep area dari arsitek kota dan lingkungan untuk pejalan kaki yg dapat 'mengekspresikan diri',
Seharusnya pejalan kaki lah juga harus membuat daerah itu menjadi 'rumah' baginya. Jangan dirusak, jangan dikotori dan jangan dicoret2.
Kita harus berusaha memiliki 'sense of belonging' yg tinggi untuk merawat dan menyempurnakan daerah itu demi kesejahteraan bersama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI