Sehingga, semua yang bekerja dibawah pak Halim, harus mengerti untuk bisa saling mendukung demi terselesaikan mega proyek ini, walau semuanya berada dibaah tekanan2 waktu dan kualitas.
Aku ingat, pak Halim 2x memarahiku ketika aku harus bekerjaran dengagn waktu untuk menyelesaikan taman Tribecca di Central Park, serta deretan Pohon Trembesi, yang kami angkut dari Tangerang ke Centarl Park, dalam keadaan hidup dan besar!
Tetapi, walau beliau sangat keras dalam memimpin kami, tetapi pak Halim dikenal sebagai atasan yang sangat peduli dengan bawahannya.
Pak Halim lah, yang bersedia menjadi "senderan" untukku dengan mau menjadi teman berbagi ketika aku bercerai, dan beliau lah yang membei semangat penuh untuk aku bangkit lagi!
Beliau juga yang sangat pduli dengan keadaan kesehatanku. Ketika aku bercerai, dan kondisi kesehatanku sangat dropt, beliaulah yang akhirnya menstimulasi semangatku sampai akhirnya aku benar2 semangat!
Dar semangat itulah, akhirnya aku justru terlalu bersemangat, sehingga aku melupakan kesehatanku ......
Beliau juga lah, yang sering mengingatkanku untum beristirahat dan jangan pulang sampai tengah malam! Tetapi, jika aku memang harus pulang tengah malam bahkan sampai pagi, beliau akan menjaminku untuk pulang diantar teman2 kerjaku laki2, aman sampai rumah!
Pak Halim benar2 atasan yang luar biasa! Bahkan, dihari kedua aku di Jakarta pun, beliau adalah tamu yang pertama menjengukku .....
Beliau banyak mengobrol dengan ibuku, karena aku tidak bisa menjawab pernyataannya. Atau lebih tepatnya, aku bisa menjawab pertanyaan2nya, tetapi pak Halim tidak mengerti yang aku jawab, hahaha .....
Tetapi, hari kedua ini membuat aku semakin bersemangat, setelah kedatangan pak Seman. Pak Halim datang dan beliau wamti2 untuk aku ceoat sembuh dahulu. Jangan berpikir tenang pekerjaan dahulu, tetapi tetapi terus berusaha untuk sembuh.
Karena, kata beliau, kapanpun kami bisa kerja lagi walau mungkin bulanan atau tahunan pun, kami akan tetap menerimamu .....