Hahaha ....
Biarkan saja, toh pada keyataannya aku memang belum bisa bicara. Mengapa harus stress dan tidak percaya diri? Malahan, aku membalasnya tertawa keras ......
Aku dimina berbaring, karena saat itu aku tegak duduk di ranjang dengan menaikkan sandaran ranjang rumah sakit.
Pak Seman menurunkan sandaran ranjang, untuk aku berbaring. Lalu, aku diminta diam, sanpai, dan beliau memeriksa fngsi2 tubuh kananku yang saat itu masih berat lumpuhnya. Kesemutan terus menerus, seakan tidak au berhenti.
Tangan dan kaki kananku diamati, ditekut, dipencet, sambil berkali2 bertanya,
"Ini sakit?"
"Ini tidak berasa?"
"Klo ini, berasa, ga?"
Begitu, berkali2 Pak Seman bertanya demikian dan aku langsung menjawab dengan menggangguk atau mengeleng.
Yang jelas, aku excited luar biasa!
Pak Seman berkali2 bertaya dengan detail, dari ujung kepala, ajahku disebelah kanan diamatinya. Sepertinya, pak Seman ingin tahu apakah serangan stroke yang ku alami menyerang syaraf yang kesekian, atau tidak.