Hari kelimabelas dan keenambekas, perjalananku menuju pulang ke Jakarta, dan transit di Taiwan, karena pendarahan besar .....
Emosi dan Pendarahan
Emosiku meluap .....
Ketika selama menunggu di bandara internasional San Francisco, menuju terbang ke Jakarta transit lewat Taiwan, banyak sekali orang2 yang bertanya kepadaku, dikku serta Bruder Frank.
Ketika mereka bertanya padaku dan aku tidak mampu menjawabnya, mereka beralih kepada adikku atau Bruder Frank.
Aku berada di kursi roda dari bandara. Ketika ku menunggu di ruang tunggu khusus, Bruder Frank memindahkan tubuhku ke kursi besar seperti sofa, karena dia tahu, betapa susahnya kepalaku untuk tegak, dan betapa beratnya otakku yang berdenyut untuk diam .....
Sepertinya, Bruder Frank sangat mengerti dengan keadaanku.
Mungkin, seorang suster atau bruder, lebih mengerti karena mereka selalu bergumul dengan si pasien, dibanding denan dokter.
Mungkin juga, seorang suster atau bruder yang baik akan berusaha untuk memahami masing2 pasien, sehingga si pasien lebih baik dan berusaha untuk sembuh dengan bantuan suster atau bruder.
Â