Siang itu, aku sungguh berbahagia setelah adikku mendorong ku lagi ke ruanganku. Dia pamit untuk keluar lagi, karena membeli beberapa pesanan anaknya. Katanya, beli beberapa sepatu dan sandal Crocs, yang sedang sale, di toko sebelah ruamh sakit itu.
Suster meng-cek kondiriku, membereskan selang infuse, dan ternyata infuse itu harus dipindahkan ke tangan kiriku karena tangn kananku sudah bengkak.
Sakit!
Aku minta dikembalikan ke tangan kananku, tetapi tangan kananku memang sudah bengkak. Sepertinya, tanan kananku tidak bisa lagi menerima obat infuse itu.
Aku tertidur dengan tangan yang sakit, karena infus tangan kiriku sepertinya tidak sesuai dengan pembuluh darah tangan kiriku.
Aku ingat, sewaktu masih muda aku sering sekali arus masuk rumah sakit dengan keadaanku yang selalu bermasalah. Sehingga, aku tahu bahwa pembuluh darahu itu sangat kecil, halus dan rapuh.
Jika aku harus diambil darahnya di laboraorium, aku harus ditusuk berkali2 karena ketika jarum itu masuk ke pembuluh darah ku, pembuluh darah itu akan koyak dan tidak bisa disedot. Tatu, kebalikakannya.
Jarum itu tidak atau susah menemukan pembuluh darahku yang kecil dan halus.
Jadi, ketika saat itu suster di rumah sakit ini susah menemukan pembuluh darahku dan ketika jarum infuse itu masuk ke dalam pembuluh darahku, posisinya tidak bisa menyesuaikan dengan tangagn kiriku, sehingga tangan kiriku terasa sangat sakit!
Ah, sudah lah. Mungkin, belum terbiasa saja, sehingga aku berusaha untuk tidur dalam kesakitan, dan berusaha berpikiran positif bahwa nanti bangun tidur tangan kiriku tidak dakit lagi.
Sampai sore aku trtidur dan ketika bangun, adikku sudah berada di ruanganku lagi.