Sendok jatuh. Dimabil yang lain, ooeh suster yang meamng berjaga. Aku coba lagi, bisa, tetapi ketika mencoba menyendok bubur, uh .... Susah!
Posisi sendok tidak bisa untuk menyendok, dan aku mulai sadar, bahwa aku harus benar2 bekerja keras untuk terapi, jia aku mau "hidup" lagi
Kucoba lagi, ku coba lagi dan kucoba lagi.
Pertama, meleset. Sendok yang kupakai untuk menyendok, membuat bubur malah berantakan. Bubur tercungkil dan terlempar, hahaha .....
Kedua, meleset lagi. Begtu seterusnya sampa yang kesekian kali, bubur bisa tersendok di dalam sendo, tapi sedikit sekali. Aku tersenyum menag, dan Dokter Gandhi bertepuk tangan. Aku tertawa.
Dengan kode, Dokter Gandhi meminta aku untuk memasukkan bubur itu ke mulutku dan menelan. Aku mencoba memasukkan bubur itu di dalam sendok. Meleset! Bubur dan sendok menyerempet ke pipi kanaku. Bubur tumpah!
Kuambil bubur lagi, terus berkali2 sampai bbur masuk ke sendok. Dan kumasukan ke mulutku. Berkali2 meleset dan bubur tumpah, sampai aku mulai putus asa .....
Dokter Gandhi terus menyemangati aku.
Sepertinya, dia memang sengaja datang pagi, untuk men-terapi ku. Seorang dokter yang benar2 mau membuat seorang pasca-stroke, bangkit dan semangat untuk sembuh .....
Sampai pada akhirnya, aku berhasil memasukan bubur itu kedalam mulutku, yang disambut oleh tepuk tangn DokterGandhi dengan tim nya. Dan aku tertawa lebar untuk kemenanganku. Pastinya, dengan suara bergumam layaknya suara alien .....
Aku bertambah semangat, ketika sesaat kemusian kedua orang tuaku masuk ke ruanganku. Doter Gandhi menyalami kedua orang tuaku, dan sedikit berdiskusi tentang keadaanku.