Dengan cara yang mungkin absurt, dan jika aku tidak peka dari kasih Tuhan, aku tidak bisa bersyukur atas apa yang aku rasakan.
Bagaimana aku bisa bersykur dengan keberadaanku yang terserang stroke berat dan tubuh kananku yang lumpuh?
Bahkan, saat itu aku belum berpikir demikian, teatpi dari semangat dan wajahku yang riang, itu sudah menjadi bukti bahwa aku sangat bersyukur dengan keadaanku.
Dan aku semakin semangat dihari2 selanjutnya, karena kasih Tuhan itu, tetap terjaga dalam penyertaan NYA kepadaku.
Lewat keberadaan ku selama aku di rumah sakit itu .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H