Dan, begitulah rutinitas hidupku, sibuk, untuk melupakan masa2 menyedihkan perceraian .....
Aku hidup bagai layang2 putus. Melayang, mengikuti arah angin.
Ketika angin itu berhenti, mungkin aku tersangkut di pohon atau di tiang listrik. Jika angin berhembus lagi, layang2 itu kadang terkoyak krena tersangkut dahan, terbang lagi, entah berapa lama itu terjadi .....
Layang2 itu kadang jatuh, terinjak, dan robek. Lalu, ada saja yang memperbaikinya, sebelum terbang lagi karena angin yang berhembus. Sehingga, layang2 itu semakin kumel dengan selotip2 atau benang2 untuk memperbaikinya .....
Aku harus bisa melupakan bayang2 itu. Layang2 itu harus diperbaiki supaya bisa dibanggakan sebagai layang2 besar dan berkibar diangkasa ......
Aku berada dalam lingkaran antara kegelapan dan masa depan. Aku harus mmbiayai anak2ku sebagi single parent, karena mantanku tidak memberikan kehidupan untuk kami. Ragaku memang bekerja keras, tetapi roh dan jiwaku entah melayang seperti layangan putus ......
***
Dalam hari2ku untuk pekerjaanku, aku pun berusaha untuk bahagia. Mengajak anak2ku bermain. Mereka masih membutuhkan aku, jadi aku harus tetap kuat.
Jika roh dan jiwaku sedang melayang entah kemana, aku berusaha melakukan sesuatu supaya bisa berbahagia lagi.
Berenang dan fitness adalah salah satu pelarianku.
Jika capek di proyek, aku kabur ke Mall Taman Anggrek untuk berenang dan fitnesss, malam hari jam 7.00 sampai jam 9.00 malam. Seteah itu, aku kembali lagi ke proyek.