By Christie Damayanti
Karena saat itu kami mengajak Dennis untuk memperkenalkan benua kangguru, kami pun lebih memperhatikan apa yang Dennis mau, bukan kemauan kami, orangtua nya.
Hari pertama, pun kami mengajak Dennis bermain dengan koala dan kangguru, yang membuat dia sangat excited serta merengek untuk memegang koala dan kangguru lagi, sehingga kali mengajak dia untuk ke mall yang mempnyai boneka2 besar koala untuk berfoto.
Kami pun mengajak Dernnis berputar2 naik monorail, sampai belasan putaran, dan dia sangat excited!
Berbagai tempat, termasuk Sydney Aquarium, yang untukku sendri tidak erlalu tertarik untuk memasuki awuarium, karena dimanapun, aku sering masuk ke awuarium raksasa. Tetapi, untuk Dennis, apa yang tidak aku kabulkan?
Suatu hari, ketika hari2 terakhir kami di Sydney sebelum kami terbang ke Melbourne menyusul kedua orangtuaku yang menunggu kami disana, kami hanta sekedar berjalan2 seputaran Sydney saja, tanpa tujuan yang jelas.
Aku ingat, ada di plaza tempat GPO atau General Post Office, Â banyak terdapat burung2 merpati atau burung2 camar. Atau juga di taman2 perkotaan, yang pasti banyak hewan2 liar yang menarik bagi Dennis.
Kesanalah, kami berjalan .....
Bukan langsung keesana, tetapi kami benar2 menikmati jalan2 siang dan sore saat itu, bersama Dennis yang berlarian bolak balik, jika keadaan "aman" tanpa da kendaraan yang lalu lalang.
Berfoto hanya di depan bangunan2 klasik ini saja, sudah membuat kami bahagia ..... Kamipun, melanjutkan perjalanan kami menuju tujuan utama kami, yaitu membawa Dennis untuk bermain dengan burung2 di aalam bebas.
Disetiap sudut kota yang kami jelajahi, jika menarik kami pasti berfto. Seperti foto diatas ini, ada bus umum bedar, dan Dennis sangat tertarik dengan bus besar tersebut, dan dia mengajak kami berfoto dengan bus itu .....
Akhirnyaaaaaa ......
Sebelum sampai di plaza GPO, terdapat taman kota, dan banyak burung2 yang sedang mematuki biji2an, sehingga kami memutuskan berhenti dan menikmati taman kota yang nyaman.
Di taman kota Sydney, begitu Dennis melihat banyak burung2 disana, dia langsung minta diturunkan dari gendongan dan berlari2 ke arah burung2 itu .....Â
Karena mungkin pada dasarnya, burung2 itu sudah kebal manusia, ereka pun tidak terbang, ketika Dennis mengejarnya. Bahkan, mereka menghamprinya. Aku memberikan remah2an roti, dan mengajarkan Dennis untuk menyebar remah2 roti itu. Dan, burung2 itupun, mematuki remah2an roti yang aku bawa .....
Dennis asik dengan burung2nya. Dan ketika dia mulai bosan, dia berjalan2 sendiria di taman, dan kami hanya mengikutinya dari belakang, yang tidak terlalu jauh .....
Aku melihat, Dennis sudah mulai percaya diri. Walau hanya sekedar berjalan2 di taman kota Sydney, dia suah mau berjalan sendiri tanpa menggandeng kami. Aku bangga terhadapnya. Tujuan utmanaku sukses, dan aku yakin dia mulai bermimpi, walau entah apa mimpi itu.
Tugasku sebagai orangtua adalah, membawa anak2ku bermimpi setinggi2nya, untuk mengahadapi masa depannya, yang nantinya kami orangtuanya tidak akan melindunginya.
Kami prangtua hanya mengajari dan mendidik mereka untuk bisa mandiri dan banyak bermimpi. Bukan sekedar bermimpi disekeliling hidupnya saja. Mereka harus tahu, bahwa dunia itu indah.
Dan, mereka harus mengerti bahwa banyak kesempatan indah untuk masa depannya .....
Sampai sore, kami hanya ditaman saja, sebelum kami melanjutkan makan malam dan kembali ke Manly, rumah kakak iparku, tempat kami menginap selama 1 minggu di Sydney tahun 1997.
Dan, sebelum kami terbang ke Merlbourne .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H