Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Museum Auckland, Tempat Belajar Sejarah New Zealand dengan Penduduk Asli Suku Maori

27 Maret 2021   12:55 Diperbarui: 27 Maret 2021   13:02 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.aucklandnz.com Tapak dan massa museum Aucland, secara perspektif burung. Bagian belakang, malah lebih menarik dengan bentuk lingkaran, dengagn lingkungannya merupakan [adang rumput, sebagai sisa2 hasil dari muntahan gunung berapi yang tidak aktif lagi.

By Christie Damayanti

Di depan kami, adalah Museum Sejarah Auskland, tempat kita bisa tahu dan belajar tenang Aucland.

Karena, jujur saja. Ada banyakkan dari kita tahu tentang kota Auckland? Apa yang kita tahu tentang ibukora New Zealand ini?

Jangankah Aucland, seberapa banyakkah dari kita yang tahu, dimana letak Negara New Zealand? Apalagi, bagaimana Auckland terbangun? Dan bagaimana mempertahankannya, di saat awalnya?

Percaya, deh!

Tidak banyak dari kita yang tahu apa yang aku tanyakan di atas ini ....

Ketika aku travelling ke banyak Negara di dunia, salah satu tujuanku adalah untuk urvey dan mengamatan, salah satunya lewat bnyak museum yang banyak terdapat di negara2 yan aku datangi.

Museum Auckland adalah salah satu museum dan peringatan perang terpenting di Selandia Baru. Koleksinya berkonsentrasi pada sejarah Selandia Baru (dan terutama sejarah Wilayah Auckland), sejarah alam, dan sejarah militer.

Bangunan museum saat ini, yang dianggap sebagai salah satu yang paling ikonik di Auckland, dibangun pada tahun 1920-an dengan gaya neo-klasik, dan berdiri di atas alas berumput (sisa-sisa gunung berapi yang tidak aktif) di Auckland Domain, sebuah publik besar parkir dekat dengan Auckland CBD. Wikipedia.

Dokumentasi pribadi Aku di depan Museum Auckland, dengan latar depan adalah padang rumput hijau yang halus dan subur .....
Dokumentasi pribadi Aku di depan Museum Auckland, dengan latar depan adalah padang rumput hijau yang halus dan subur .....
Dokumentasi pribadi Aku di depan Museum Auckland, dengan latar depan adalah padang rumput hijau yang halus dan subur .....
Dokumentasi pribadi Aku di depan Museum Auckland, dengan latar depan adalah padang rumput hijau yang halus dan subur .....
                                                                                                                               

Dokumentasi pribadi Aku di depan Museum Auckland, dengan latar depan adalah padang rumput hijau yang halus dan subur .....
Dokumentasi pribadi Aku di depan Museum Auckland, dengan latar depan adalah padang rumput hijau yang halus dan subur .....
Dokumentasi pribadi Kami berada di bagian depan museum. Luas indah! Bersih dan mencerminkan sebuah Negara yang tahu membawa negaranya dan ibukotanya menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi warganya .....
Dokumentasi pribadi Kami berada di bagian depan museum. Luas indah! Bersih dan mencerminkan sebuah Negara yang tahu membawa negaranya dan ibukotanya menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi warganya .....
                                                                                                                              

www.aucklandnz.com Tapak dan massa museum Aucland, secara perspektif burung. Bagian belakang, malah lebih menarik dengan bentuk lingkaran, dengagn lingkungannya merupakan [adang rumput, sebagai sisa2 hasil dari muntahan gunung berapi yang tidak aktif lagi.
www.aucklandnz.com Tapak dan massa museum Aucland, secara perspektif burung. Bagian belakang, malah lebih menarik dengan bentuk lingkaran, dengagn lingkungannya merupakan [adang rumput, sebagai sisa2 hasil dari muntahan gunung berapi yang tidak aktif lagi.
                                                                                                                               

Koleksi dan pameran Museum Auckland dimulai pada tahun 1852. Pada tahun 1867, penduduk Auckland membentuk masyarakat terpelajar, kemudian Institut Auckland.

Museum Peringatan Perang Auckland adalah nama gedung baru yang dibuka pada tahun 1929, tetapi sejak 1996 juga lebih umum digunakan untuk institusi tersebut. Dari 1991 hingga 2003 nama museum dalam bahasa Mori adalah Te Papa Whakahiku.

Koleksi Warisan Dokumenter yang penting secara nasional dan internasional dari Museum terdiri dari manuskrip, ephemera, peta, bagan dan rencana, surat kabar dan terbitan berkala, buku dan pamflet langka dan kontemporer, foto, dan karya seni dalam bentuk lukisan, pelat buku, serta sketsa dan gambar.

Di antara area fokus yang signifikan adalah budaya Mori dan Pasifik, sejarah manusia dan alam di wilayah Greater Auckland, keterlibatan orang Selandia Baru dalam konflik global, serta eksplorasi dan penemuan.

Museum ini menyimpan satu-satunya salinan yang masih ada dari A Korao no New Zealand, buku pertama yang ditulis dalam bahasa Mori, diterbitkan di Sydney pada tahun 1815 oleh misionaris Thomas Kendall.

Dokumentasi pribadi Survey dan pengamatan untuk aku dalam mendidikku sendiri bagi masa depanku, adalah salah satunya dengan mengunjuni museum2 yang ada. Mereka mempunyai babyak koleksi yang bisa membuat aku tahu tentang tempat itu.
Dokumentasi pribadi Survey dan pengamatan untuk aku dalam mendidikku sendiri bagi masa depanku, adalah salah satunya dengan mengunjuni museum2 yang ada. Mereka mempunyai babyak koleksi yang bisa membuat aku tahu tentang tempat itu.
Museum Auckland, adalah salah satunya. Berbagai koleksi disana, kadang membuat aku terkagum2, tertama jika ada diorama dan maket2 tentang tempat atau kota tersebut.

Dokumentasi pribadi Bahkan, bukan hanya diorama2 perkotaan saja yang dipamerkan, tetapi juga beberapa suku asli Maori, dengan baju2 tradisional mereka dalam tabung kaca, dengan skala manusia .....
Dokumentasi pribadi Bahkan, bukan hanya diorama2 perkotaan saja yang dipamerkan, tetapi juga beberapa suku asli Maori, dengan baju2 tradisional mereka dalam tabung kaca, dengan skala manusia .....
                                                                                                                                

Dokumentasi pribadi Didalam juga, ada sejarag kehidupan suku Maori, dengan kapal2 besar sebagai nelayan. Kepal terbuat dari kayu yang diukir khas Suku Maori (di foto, adalah aku dan adikku yang diatas kami adalah kapal nelayan Suku Maori)
Dokumentasi pribadi Didalam juga, ada sejarag kehidupan suku Maori, dengan kapal2 besar sebagai nelayan. Kepal terbuat dari kayu yang diukir khas Suku Maori (di foto, adalah aku dan adikku yang diatas kami adalah kapal nelayan Suku Maori)
                                                                                                                                  

Dokumentasi pribadi Terdapat juga patung gajah, sebagai hadiah kenegaraan dari Negara Birma, yang dipamerkan di Museum Auckland ini .....
Dokumentasi pribadi Terdapat juga patung gajah, sebagai hadiah kenegaraan dari Negara Birma, yang dipamerkan di Museum Auckland ini .....
                                                                                                                                

 Sayang sekali, kami tidak bisa berlama2 di museum ini, karena waktu sudah menjadi gelak, serta kai diundang dalam gala dinner terakir, sebelum setelah makan malam, Seminar dan Meeting APEC 1993 saat itu, ditutup.

Kami keluar dari museum, mencari taxi dan bergegas menuju Hotel Sheraton, tempat APEC 1993 diselenggarakan, dan juga tempat kami menginap selama di Auckland .....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun