Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mencoba Boomerang, "Wine Testing", Berkeliling Barn, serta Merasakan Pedesaan di Wildlife Farm Canberra

17 Maret 2021   11:13 Diperbarui: 17 Maret 2021   11:25 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi/Aku dalam museum, sebuah rumah pedesaan asli Australia dengan furniture dan berbagai peralatan rumah tangga disana

Yang aku pegang, memang bukan ular berbisa tetapi ular sanca atau ular phyton. Seekor ular besar dengan lilitannya yang mematikan, tetapi tidak berbisa.

Jika ular phyton lapar, dia akan berusaha melilit hewan atau apapun di dekatnya, untuk bisa dimakan.

Walau tubuhnya kecil, dan lawannya bertubuh besar, tetapi ular phyton bisa menelannya, krena ular tidak mempunyai tulang2 yang membuat dia dia membuka muputnya, selebar tubuh si mangsa, termasuk manusia ......

***

Seingat aku, kami memang tetap seharian di peternakan ini. Tetapi tidak seperti sebelum2nya, bisa sampai malam. Saat itu, kami pergi dari tempat itu sekitar jam 4.00 sore, menuju Canberra yang hanya berjarak 20 menit.

Dokumentasi pribadi/Padang rumpit yang cantik, hijau dan mengundangku berlama2 serta bergulingan disana. Sayang, kami harus segera kembali ke Canberra
Dokumentasi pribadi/Padang rumpit yang cantik, hijau dan mengundangku berlama2 serta bergulingan disana. Sayang, kami harus segera kembali ke Canberra
Karena, besok pagi adalah Hari Minggu, dan pagi2 kami akan pulang ke Sydnry, karena Hari Senin, Oom Howdy akan bekerja dan Harry akan bersekolah.

Aku?

Hahaha .....

Tetap keluyuran di Sydney dan sekitarnya, sendirian, sampai aku harus kembali ke Indonesia setelah 2 bulan lamanya aku tinggal di Sydney dan Canberra, tahun 1990 .....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun