Aku belum berpikir jauh tentang adanya elevator atau lift, karena pikiranku masih seorang mahasiswa dan belum pernah berpikir tentang keberadaan seorang disabilitas dengan kursi roda atau ketidakmampuan seseorang yang tidak bisa melihat.
Dan, itulah awal pemikiranku tentang bagaimana kita bisa membantu banyak orang, urban perkotaan untuk mobilitasnya lebih baik.
7 lantai ke dalam bumi! Untuk naik kereta listrik MRT! Wowowow!
Tidak pernah terbayang, Jakarta akan menjadi seperti itu. Saat itu tahun 1991, London sudah canggih sekali. Kubaca dari beberapa referensi, London membangun infrastruktur MRT sejak tahun 1863!
Sangat wajar, jika di tahun 1991, MRT London sudah seperti "kota bawah tanah" dunia.
Aku baru mnyadari arti pentingnya "mengubah dunia". Ketika pertama kali keliling Eropa (kali ini di London), dan blusukan ke lorong2 bawah tanah naik turun MRT London, betapa Indonesia harus belajar bantak sekali tentang perkotaan dunia.
Walau Indonesia saat itu tahun 1991 masih berumur 46 tahun, memang kapan lagi kita mulai belajar untuk masa depan bangsa? Sejak saat itu juga, aku bertekad untuk mengabdikan diriku bagi bangsa dan dunia, lewat passionku sebagai seorang (calon) arsitek.
Puji Tuhan,
Impianku untuk mengabdikan diriku bagi bangsa dan Negara serta dunia, sekarang ini berhasil, setidaknya untuk lingkunganku, sebagai seorang arsitek dan seorang disabilitas.
Berhari2 kemudian, kami mengikuti jalur2 MRT, dengan tujuan2 tertentu untuk wisata kami. Naik turun lantai ke perut bumi, membuat kami excited! Sempat berpkir, Jakarta akan menjadi seperti ini, nantinya.
Setelah hari kedua menggunakan MRT, kami tidak membeli tiket untuk seharian, karena telalu mahal. Hari pertama, memang niat kami adalah mencoba2 dan belum terbayang, kami mau ke mana.
Hari kedua, kami membeli tiket eceran, sesuai dengan tujuan kami.
Pada kenyataannya, wawasan kami berkembang, inspirasi untuk menatap dunia pun, terus terjaga. Dan, mimpi2 kami selalu ada untuk suatu saat kami bisa membawa keluarga kami nantinya, juga travelling ke seluruh dunia .....
Dan, terjadilah untuk kami, Kami sudah keliling dunua dengan anak2 kami sendiri, aku dan kedua orang adik2ku, bahkan adikku dibawahku, tinggal di Amerika sejak tahun 1994. Anakku yang kecil pn, sekarang tinggal di Jepang sejak tahun 2017.
Sebuah pemikiran luar biasa untuk orang tuaku, yang notebene merupakan produk manusia "jadul"..... Terima kasih, bapak dan ibu .....