Petugas2 di adminitrasi di rumah sakit yang aku datangi pun, banyak yang ketus. Walau aku pun mengerti, betapa banyaknya pekerjaan mereka. Tetapi, jika melayani penuh KASIH, kupikir semua tidak akan terjadi.
Lalu,
Beberapa kali aku ke rumah sakit Cikini untuk berobat, karena aku memang sering kesana sejak dulu, aku pasti bertemu dengan berbagai dokter, suster atau petugas2 rumah sakit. Banyak dari antara meeka mengajak ngobrol, ketika aku bertanya2 tentang segala sesuatu.
Aku ini adalah seorang yang cerewet, extrovert serta banyak ingin tahu. Jadi ketika aku mendengar rumor2 atau di luar sana bahwa "rumah sakit Cikini mau dijual", aku banyak bertnya dengan apa yang aku dengar ......
Dan, mereka memang menjadi lesu ketika aku mencecar pertanyaan2ku tentang ini. Seketika itu juga lah, mereka ban yak berbicara atau curhat dengan ku ......
Aku tidak banyak mengenal civitas hospitality rumah sakit ini, saat ini. Dahulu, ya ..... aku banyak mengenal mereka sewaktu aku masih aktif sebagai tenaga volunteer mendesain, merenovasi dan membangun Rumah Sakit PGI Cikini, antara tahun 1992 sampai tahun 2005.
Tetapi, tidak sekarang, dimana aku sekarang hanya sebagai "pasien tetap" saja.
Cerita2 mereka, akhirnya membuat keningku semakin berkernyit, setelah aku menghubung2kan antara gossip yang beredar tentang "rumah sakit Cikini mau dijual!"
Dan akhirnya aku memberanikan diriku untuk menulis serial ini. Mulai tentang sejarahnya, membangun rumah sakitnya, kenyataan sekarang dengan bangunan2 jaman Hindia Belanda nya, cagar budayanya, kecantikkannya, sampai kepada harapan dan kesempatan2 untuk berkembang dimasa datang.
Masalahnya adalah, ketika gosip2 tenang "rumah sakit Cikini mau dijual" ini semakin berkembang dan cerita2 yang penuh keprihatinan dari civitas hospitality, apakah memang rumah sakit ini tetap mempunyai harapan untuk terus brekembang?
Memang, ini sebuah kepriatinan besar, sebesar kegalauanku sebagai end-user dan pasien tetap rumah sakit ini, yang sudah menjadi bagian dari hidupku .....