Dalam artikelku sebelumnya tentang kenyaman dan kemanan yang menggganggu Rumah Sakit PGI Cikini ini, membuat aku berpikir banyak.
Mungkin, aku tidak bisa berbuat apa2 karena siapakah, aku? Hanya seorang warga Negara biasa, yang tidak punya pengaruh apa2 untuk membantu apa yang aku yakini adalah benar, untuk sesma.
Tetapi, aku bisa berjuang dengan caraku sendiri, untuk mendapatkan apa yang aku perjuangkan untuk masyarakat. Bahwa, konsep sebuah rumah sakit ini, dimana aku pun merasakan bahwa rumah sakit ini merupakan rumah sakit historical, rumah sakit taman dengan pelayanan kasih, serta untukku rumah sakit ini adalah "rumah kedua" ku ......
Aku Cuma seorang end-user rumah sakit ini, dan aku juha seorang arsitek, dimana aku bisa memberikan pandangan2 secara arsitektural dan secara humanis serta secara konseptual perkotaan. Bahwa, hubungan antara fasilitas2 publik perkotaan itu bukan hanya antara fungsi2nya saja, tetapi lebih jauh lagi.
Ada konsep tentang sejarahnya, tentang konstruksinya atau kekuatan tanah untuk saling menunjang. Atau juga konsep lingkungan serta konsep masa depannya .....
Sekarang, mari kita bicara tentang sebuah media tempat bangunan2 itu berdiri.
Tanah. Ya, tanah.
Bangunan2 itu berdiri diatas lahan tanah. Kita tahu, bahwa jenis2 tanah itu bermacam2. Ada tanah liat, ada tanah lempung, bahkan ada tanah berpasir. Aku busa seorang ahli pertanahan dan aku juga bukan seorang ahli konstruksi sipil, yang cukup banyak mempelajari  masalah kekuatan tanah.
Aku hanya berpikir, bahwa pada kenyataannya masalah kekuatan tanah itu merupakan salah satu yang harus dipelajari dan harus dipikirkan secara cukup mendalam. Karena, jika kita hanya berpikir bahwa "tanah adalah sama saja", tentu bangunan yang dibangun di atas tanah yang tidak baik, akan meruntuhkan bangunan itu sendiri, pada akhirnya.
Sekali lagi, aku bukan seorang yang mengerti tentang kekuatan tanah untuk konstruksi. Tetapi, kita bisa mencari tahu bahwasanya kekuatan tanah itu sangat penting untuk membangun.
Realitasnya, kekuatan tanah di Jakarta tidak sama di masing2 daerah.