Sumber :Â
"Merajut Hati Nurani, Mengasihi Sesama Manusia", oleh Amir L.Sirait, MBA, tahun 2013
***
Ketika aku membaca sejarah dan cerita awal mula Rumah Sakit Cikini, sejak jaman Hindia Belanda, dan membuktikan betapa rumah Raden Saleh ini sekarang cukup menyedihkan, menggerakkan hati dan pikiranku untuk mencoba melestarikannya.
Dari awal bapak menceritakan banyak hal tentang rumah Raden Saleh ini, serta tentang Rumah Sakit Cikini sewaktu aku masih kecil, berkembang ketika aku diajak untuk melayani masyarakat dalam tim renovasi rumah sakit ini, walau aku belum mengerti bagaimana cara melestarikannya,
Aku mulai melakukan sesuatu untuk rumah sakit ini dengan menulis. Menulis tentang indahnya Rumah Sakit Cikini. Menulis tentang bagaimana Rumh Sakit Cikini itu benar2 menyelamatku, ketika aku di vonis kanker rahim dan ketika 1 bulan aku dirawat setelah serangan stroke berat, di San Francisco, amerika Serikat .....
Belum lagi, bagaimana Rumah Sakit Cikini merawat aku lur biasa, ketika 2x aku hamil dan bed rest selama 6 bulan di masing2 kehamilan.
Ditambah laagi, dengan adanya rumah Raden Saleh ini, merupakan cikal bakal Rumah Sakit Cikini, yang sampai sekarang merupakan satu2nya rumah sakit dengan konsep alam dan pelayanan masyarakat, sesuai dengan konsep dari Adriana Josina De Graaf.
Rumah-sakit memang sebuah instansi untuk melayani masyarakat salam hal pelayanan. Tetapi, rumah-sakit modern terlihat fully bisnisnya. Tetapi berbeda dari Rumah Sakit Cikini, dimana rumah sakit ini berada dibawah Yayasan Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), yang bergerak untuk melayani masyarakat.