Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

"Deru Ombak", 3 buah Lukisan Ibu Terkasih yang Pertama .....

25 September 2020   09:14 Diperbarui: 25 September 2020   09:20 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi Lukusan ibu terkasih, yang pertama di tahun 2008

By Christie Damayant

                                                                                                                                

Selain berkebun, ibu pun punya hobi yang lainnya, yang banyak orang sudah tahu adalh melukis. Kesenangannya ini, sudah terlihat dan terbentuk sejak tahun 2008, sebuah lukisan pertama yang di beri pigura, di tahun 2008.

Sebuah lukisan pantai, dengan ombak yang menderu .....

Au tidak tahu, darimana ibu mendapatkan bakat melukisnya. Lukisan itu sangat cantik. Tetapi, aku tahu, justru dari bakat ibu ini, aku mendapatkan bakat menggambar sebagai seorang arsitek, dan terus menurun kepada Dennis anakku, cucu tertua ibu dari aku, yang lulus S2 sebagai seorang Sarjana Seni (Ssn), bidang studi DKV Desain Komunikasi Visual.

Waktu kecil, ibulah yang mengajarkan kami bertiga, aku dan 2 orang adikku untuk melukis, pada pelajaran menggambar di sekolah. Dan, bapaklah yang mengajarkan kami menggambar tentang bangunannya .....

TEtapi, yang akhirnya menurun dan sebagai seorang desainer adalah aku, sesbagai arsitek. Adikku yang sekarang beraada di Amerika, S1 nya memang seorang insinyur sipil seperti bapak, tetapi  sekarang dia lebih ke manajemennya di Amerika.

Dan adikku yang kecil yang sekarang tinggal di Bali, bekerbisnis sebagai seorang kuliner dengan sebuah restoran bakmi ya di Jimbaran, Bali.

Lukisan2 ibu ketika aku masih kecil, seingat aku masih ada, tetapi aku tidak tahu ibu menimpannya di mana. Tetapi, tahun 2008 lalu, ibu benar2 menyimpan lukisan2 ibu dalam pigura, dan tersimpan rapih dalam studio rumah kami, di lantai atas ......

3 buah lukisan ibu pertama, tentang deru ombak dalam kanvas dan cat minyak. Aku tidak tahu, perasaan apa yang berkecamuk dalam hati ibu, sehingga ibu melukiskan itu. Aku "melihatnya" sebagai kesendirian, sebagai kesunyian dengan tanpa kehidupan, hanya ombak yang menderu.

Itu di lukisan yang pertama dan kedua .....

Tetapi, di lukian ketiga, memang masih melukis ombak yang menderu, tetapi sudah ada burung2 camar yang terbang kepantai. Dan, aku "melihatnya" bahwa sudah ada secercah rasa semangat, yang dilambangkan sebagai burung2 camar ......

Ya, aku sungguh tidak tahu. Pertama kali bu melukis, apa yang ada di benak beliau. Tetapi, setelah itu, ibu banyak melukis berbagai bacam bunga2 bermekaran dan warna warninya yang ceria, sehingga aku hanya bisa membayangkan, mungkin awal ibu melukis adalah sebuah tidak-percayaan diri sendir ketika lukisannya bisa duterima orang lain atau tidak ......

Dan ternyata, lukisan2 itu benar2 cantik, walau aku tidak tahu jika lukisan2 ini dinilai oleh seorang curator, apakah lukisan2 ibu ini benar2 bagus atau tidak!

Tetapi yang aku katakana disini adalah, apapun yang dilukis ibu, hatiku sebagai putrinya, dan hatiku sebagai seorang perempuan, merupakan lukisan2 yang menyentuh kalbu, yang dilukis oleh tangan2 sepuh beliau, dan menghentak gemuruh jantung ku .....

Apalagi, sebagai salah satu anak ibu yang baru saja ditinggalkan beberapa hari lalu, aku "melihatnya" sebagai lukisan2 cinta dan kasih nya kepada anak2nya. Bahkan, di surat waris beliau unuk kami ketiga anak2nya dan kelima cucu2nya, ibu ingin lulisan2 ibu ini terus dipelihara dan dimanfaatkan untuk Kemuliaan Nama Tuhan ......

 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Lukisan ibu yang pertama dan yang kedua. Awal dengan deru ombak yang besar, memecah batu karang, dan yang kedua, ombak lebih perlahan walau masih menderu, tanpa ada makhluk hidup disana ......

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
                                                                                                                                      

Ini lukisan ibu ketiga, masih deru ombak, tetapi sudah ada burung2 camar yang terbang ke pantai. "Menandakan" hati ibu yang awlnya belum percaya diri, sudah muli lumer dengan  burung2 camar sebagai makhluk hidup di alam laut ......

Ini adalah 3 buah lukisan ibu pertama, yang msih tersimpan di studio lukis ibu dalam pigura. Dan, akan terus tersimpan rapih, sampai pada saatnya lukisan ini akan aku bawa ketika Pameran Lukisan Ibu, segera setelah pandemic mereda.

Apakah lukisan2 ini mau diberikan, mau dijual dan hasilnya untuk charity demi kemuliaan Nama Tuhan, atau bagaimana, nanti kami akan memutuskanya ......

Terima kasih, ibu .....

Lukisan2 itu memang yang terbaik! Taleta yang diberikan Tuhan pada ibu, membuat nama ibu dikenang sebagai salah satunya adalah seorang pelukis yang luar biasa ......

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun