OK, aku hanya bawakan dalam doa, semua mimpi2nya sesuai dengan Rencana Tuhan .....
Suatu saat aku sedang di Jepang terakhir sebelum pandemi bulan Agustus 2019, Michelle bertanya padaku,
"Ma, menurut mama klo aku daftar menjadi model, bagaimana?"
Aku terkejut!
Ini anak, main2, bercanda atau apa? Karena, dia, aku atau perempuan2 di keluargaku, tidak ada yang feminine dan terjun di dunia entertainmen, apalagi sebagai model! Kami adalah keluarg "teknik", sebagian besar berprofesi sebagai insinyur. Hanya beberapa proses saja yang berbeda, tetapi bukan model!
Lama aku mencerna pertanyaanya. Michelle adalah anak milenial manja, yang tidak berdandan. Bahkan, gayanya amburadul, hihihi ......
Tetapi dengan pengalamanku dimana Michelle memilih jurusan yang 'nyeleneh" di dunia Pariwisata dan Perhotelan, dan dia sangat happy dan sukses mendulang prestasi, pikiranku semakin mengerucut. Bahwa, tidak ada salahnya untuk mengabulkan perminttaanya, walau aku sedikit ragu ......
Aku meng"iya" kan, untuk mulai persiapan terjun di dunia modeling. Dan, akbersopan santun dan beru hany bisa berdoa supaya Tuhan menjaga anakku, lewat berbagai hal.
Itu bulan Agustus 2019.
Pada saat dia pulang ke Jakarta untuk merayakan Natal 2019 bersama, dia banyak bercerita, bahwa dia sudah lolos audisi menjadi modeling internasional, lewat sebuah agen internasional yang berkedudukan di Shibuya Tokyo! Namanya Asobinext Tokyo Japan.
Tetapi, untuk bisa menjadi model internasional, baik hidup di atas catwalk atau di sesi pemotretan2, dia harus belajar dari awal, karena dia awam dengan dunia modeling!