Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tetap Saja, Mie Instanlah Pilihan Utamanya....

19 April 2020   20:21 Diperbarui: 19 April 2020   20:40 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesanan2 Michelle, yang selalu aku bawa. Yang utmama aalah Mie Instan, dengan Selera Pedasnya, atau rasa2 yang dia suka .... Berbagai macam bumbu sederhana untuk dia masak sendiri, BonCabe dan Yupi, favoritenya!| Dokumentasi pribadi

By Christie Damayanti

Dimana2, anak2 itu lbih memilih mie instan dibandingkan makanan rumahan, walau kita selalu memberikan makanan2 bergizi, entah makanan rumahan yang dimasak sendiri atau pergi ke restoran.

Ketika masih kecil, jika pulang dari manapun, yang dicarinya adalah,

"Mbaaaaaaa, bikini Indomie, yaaaaaa. Pake telorrrr", teriaknya.

Ah, kadang aku frustasi untuk melarang anak2ku untuk tidak makan mie instan. Tetapi, ternyata memang ada waktu2 nya saja.

Kebiasaan untuk minta dibikinkan mie instan, sudah tidak dilakukan lagi, ketika mereka menuju remaja, bahkan "lupa" dengan mie instan ketika mereka dewasa.

Syukurlah .....

Tetapi, ketika Michelle Tinggal di Jepang sejak tahun 2017 lalu, salah satu titipannya untuk kubawa kesana adalah ...... mie instan!

Astagaaaaaa ......

Tidak mungkin aku tidak membelikan dan memawakannya! Ini pesanannya untuk aku bawa ke Jepang. Aku kesana untuk memeluknya dan untuk membawakan barang2 dan pesanan2nya, lalu apakah ada alasan aku tidak membawakannya?

Mie instan sebenarnya tidak jelek2 amat, ketika kita tidak emakannya setiap hari dan setiap saat. Bukan ketika dia dan Dennis masih kecil, setiap saat yang ditanyakan adalah mie instan.

Lagipula, toh memang sejak SMA pun, dia jarang sekali minta dibuatkan mie instan. Sehingga, dengan senang hati aku membelikannya untuk aku bwa ke Jepang.

Eh, bukan aku menjadi longgar untuk memberikan banyak mie instan untuknya, tetapi ini adalah tanda kebahagiaanku untuk nya. Toh, berpa banyak yang aku bisa bawa, dan biasanya ketika aku membuka puluhan mie instan yang dipesannya, dia pasti membaginya kepada sahabat2nya dari Indonesia ......

Seperti berulang kali aku terbang ke Jepang, inilah yang terjadi .....

Setelah 1 bulan dia terbang ke Jepang pada bulan Mei 2017 lalu, agen Michelle, Hendra, sempat ke Jakarta untuk mengurus pekerjaannya. Dia menelponku dan mengatakan, Michelle titip untuk dibelikan berbagai rasa mie instan.

Dengan bahagia, aku langsung membeli berbagai rasa mie instan yang dipesan Michelle. Kususun ke box kain untuk kuberikan pada Hendra, dan dibawa ke Jepang kepada anakku, Michelle.

Pesanan2 Michelle, yang selalu aku bawa. Yang utmama aalah Mie Instan, dengan Selera Pedasnya, atau rasa2 yang dia suka .... Berbagai macam bumbu sederhana untuk dia masak sendiri, BonCabe dan Yupi, favoritenya!| Dokumentasi pribadi
Pesanan2 Michelle, yang selalu aku bawa. Yang utmama aalah Mie Instan, dengan Selera Pedasnya, atau rasa2 yang dia suka .... Berbagai macam bumbu sederhana untuk dia masak sendiri, BonCabe dan Yupi, favoritenya!| Dokumentasi pribadi
Waktu demi waktu aku terbang ke Jepang, mie instan lah yang utama yang dia pesan. Sehingga, tanpa ditanya pun aku pasti menyiapkan mie instan cukup banyak. Minimal 50 sampai 60 bungkus mie Indtan untuk kubawa.

Bukan semuanya dia makan sendiri, tetapi dia pasti membagikannya kepada teman2nya dari Indonesia.

Seperti yang terjadi, ketika musim panas tahun 2019 aku datang dari Jakarta, besoknya dia mengundang beerapa temannya untuk berbai makanan2 yang aku bawakan untuknya. Dan, sekali lagi, justru mie instanlah yang menjadi sasaran utama,

Hahaha .....

 

Coba lihat! Ada 10 umpuk dan masing2 ada 5 bungkus mie instan berbagai rasa! Beberapa botol saos cabe dan susu kental kesukaannya.|Dokumentasi pribadi
Coba lihat! Ada 10 umpuk dan masing2 ada 5 bungkus mie instan berbagai rasa! Beberapa botol saos cabe dan susu kental kesukaannya.|Dokumentasi pribadi
Tunggu, apa yang dilakukan teman2nya! 

 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
   

Hahaha ... dengan gembira mereka menyambut mie instan dari ku! Aku bawa 50 bungkus dan dibagi 3, karena mereka tidak satu apartemen dengan Michelle.| Dokumentasi pribadi
Hahaha ... dengan gembira mereka menyambut mie instan dari ku! Aku bawa 50 bungkus dan dibagi 3, karena mereka tidak satu apartemen dengan Michelle.| Dokumentasi pribadi
Anak2 itu, sahabat2 Michelle itu senang sekali mendapat mie instan dariku. Ya mereka adalah anak2ku juga di Jepang. Ketika anak kita berada di rantau, dak kita menjenguk mereka, kita menjadi ibu dari mereka!

Mereka bermanja2 denan ku, dan aku pun memanjakan mereka, jika kita berjalan2 bersama ..... 

Coba, lihat betapa Michelle sangat menikmati mie instannya! Biasaya dia mmasak 2 bungkus untuk sekali makan. Dan, mie insannya habis dalam 2 atau 3 haris saja, setelah aku Tinggal disana, dan setelah mie instannya dibagi2 untuk teman2nya .....Dokumentasi pribadi
Coba, lihat betapa Michelle sangat menikmati mie instannya! Biasaya dia mmasak 2 bungkus untuk sekali makan. Dan, mie insannya habis dalam 2 atau 3 haris saja, setelah aku Tinggal disana, dan setelah mie instannya dibagi2 untuk teman2nya .....Dokumentasi pribadi
Itulah anak2, walaupun dia sudah dewasa dan mandiri, dan sudah berumur 20 tahun, bukan berarti dia melepas sifat kekanak2annya, justru jika aku ada disana, dipun kembali lagi bermanja2 dengan ku ....

Dan saat itu, aku sangat berbahagia ......

Aku adalah seorang ibu yang sanat berbahagia ......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun