Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Masakan Khas Bhutan, Hampir Selalu Memakai Keju "Datshi"

15 April 2020   13:14 Diperbarui: 15 April 2020   13:09 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi | Tenzin, dengan santainya mencampur bumbu2 masakan. Tenzin dan Umar, sahabat2 Michelle yang terbaik selama di Jepang, memang sangat ahli memasak. Paling tidak menurutku, mereka adalah ahli2 masak untuk Michelle, hihihi ......

 Saat itu, kami sedang bermalas2an. Aku, Michelle dan Tenzin. Udara cukup panas di muim panas itu, tahun 2018. Setelah sempat berjalan2 di hari Minggu itu, kami pulang dan berencana untuk belanja bahan makanan dan memasak2 di rmah saja, untuk makan malam.

Aku sih seperti biasa, mulai bebers masukkan barang2ku yang sudah aku beli ke dalam koper. Michelle, denga manjanya minta sahanatnya, Tenzin untuk memasakkan makanan2 untuk kita makan bersama.

Hahaha, terserah saja, deh ......

Tenzin,  sahabat Michelle adalah dari Negara Bhutan, sebuah negesi cantik bersebelahan dengan India dan Tibet di Asia Selatan. Menu andalan Bhutan jika dia memasak di apartemennya adalah sayur dengan keju dan cabe. Dan, ternyata Bhutan memang terkenal dengan masakan yang pedas dan kejunya.

Kami memang penyuka daging babi, memang ini daging non-halal dan kami memang benar2 menikmatinya. Jadi, tadi kami membeli beberapa kerat dging babi untuk sebagian dimasak sore itu, sebagian lagi masuk ke kulkas, untuk diolah kemudian.

Sekilas tentang Bhutan dan masakannya,

Bhutan adalah sebuah Negara kecil, terletak diantara India dan Tibet dengan mayoritas penduduknya beragama Buddha. Di Bhutan banyak ditemui biara2 megah untuk pendeta2 Buddha, di kaki Gunung Himalaya.

Nama Bhutan sendiri, berasal dari Bahasa Sansekerta, yaitu Bhotanta, yang artinya "ujung dari Tibet" atau berarti juga "dataran tinggi". Masakan dan makanan Bhutan, penuh dengan rempah2 dan sayuran organic. Dimana, di Bhutan nyaris tanpa polusi, sehingga sayur mayor disana, membuat warganya sangat sehat dan berumur panjang ......

Dokumentasi pribadi | Nasi sudah ditanak dengan rice-cooker, Tenzin mulai dengan memotomg sayuran dan daging babi, sebelum di masukkan ke wajan panas dengan bumbu2 yang sudah diolah.
Dokumentasi pribadi | Nasi sudah ditanak dengan rice-cooker, Tenzin mulai dengan memotomg sayuran dan daging babi, sebelum di masukkan ke wajan panas dengan bumbu2 yang sudah diolah.
Dokumentasi pribadi | Nasi sudah ditanak dengan rice-cooker, Tenzin mulai dengan memotomg sayuran dan daging babi, sebelum di masukkan ke wajan panas dengan bumbu2 yang sudah diolah.
Dokumentasi pribadi | Nasi sudah ditanak dengan rice-cooker, Tenzin mulai dengan memotomg sayuran dan daging babi, sebelum di masukkan ke wajan panas dengan bumbu2 yang sudah diolah.
Dokumentasi pribadi | Bumbu2 nya khas Bhutan, dan masakan yang ini, tanpa cabe, khusus untukku. Sayur babi kuah khas Bhutan, yummy sekali ......
Dokumentasi pribadi | Bumbu2 nya khas Bhutan, dan masakan yang ini, tanpa cabe, khusus untukku. Sayur babi kuah khas Bhutan, yummy sekali ......
Konsep makanan ini meang dari Bhutan, disebut Shamu Datshi. Shamu ini artinya tumisan jamur, tetapi karena kta punya daging, jamurnya diganti denan daging babi, dengan kejunya. Disajikan panas2, itu benar2 sedap sekali!

Masakan yang kdua, entah apa namanya, jua berupa masakan khas Bhutan yang dimodifikasi. Dan, cabenya sagnat banyak, memang Michelle dan Tenzin sangat suka pedas! 

Dokumentasi pribadi | Yang dimasak adalah kentang, daging dengan sawi putih, karena Micelle suka sayur yang berwarna putih. Juga cabe merah, cukup banyak, mungkin level 5, yang akhirnya, baunya membuat kita bersin2, hihihi ..... Setelah mendidih, diletekkan selembar keju, dan juga keju2 parut. Benar2 "rasa keju", dan setelah itu, diberi daun bawang, untuk rasa yang lebih enak!
Dokumentasi pribadi | Yang dimasak adalah kentang, daging dengan sawi putih, karena Micelle suka sayur yang berwarna putih. Juga cabe merah, cukup banyak, mungkin level 5, yang akhirnya, baunya membuat kita bersin2, hihihi ..... Setelah mendidih, diletekkan selembar keju, dan juga keju2 parut. Benar2 "rasa keju", dan setelah itu, diberi daun bawang, untuk rasa yang lebih enak!
Bau masakannya sangat wangi, enak sekali! Sebenarya, menu masakan khas Bhutan ini, diadopsi dari menu2 terkenal di Bhutan.

Konsepnya adalah tentang menu kentang. Kewa adalah kentang, dan Kewa Datshi itu adalah masakan yang berupa campuran antara kentang dengan keju dari Bhutan. Tetapi karena ini di Jepang, maka Tenzin memakai keju Jepang.

Kentangnya diiris tipis2, dan dengan resep saat itu, ditambahkan daging babi, lalu dicampur dengan mentega dan keju, cabe dan tomat untuk menambah kesegarannya.

Dan, konsep resep inilah yang dibawa oleh Tenzin, jika dia diminta memasak apapun, dengan bahan makanan yang berbeda, yang sesuai dengan selera. Tapi, karena bahan makanan itu tergantung dengan selesa, kadang rasanya bis sedikit berbeda.

Misalnya, jika dimasak dengan sawi putih seperti ini, akan berbeda rasanya jika dengan bayam atau pok cay. Walaupun, bumbu2nya sama.

Setelah masakanan pertama selesai, Tenxin bersiap untuk memasak tlur dara khas Bhutan.

Dokumentasi pribadi | Sepertinya, ini telur dadar biasa yang biasa Michelle buat. Tetapi, ternyata ini telur dadar khas Bhutan, yang disebut Gondo Datshi. Dia menyiapkan 3 telur yang diaduk untuk kita bertida. Mnggunakan mentega dan tentu saja, keju! Cara memasaknya sih, biasa, tetapi ditambahkan bumbu2 "rahasia" menurut Tenin, dan rasanya pun menjadi berbeda dengan telur dadar biasa ......
Dokumentasi pribadi | Sepertinya, ini telur dadar biasa yang biasa Michelle buat. Tetapi, ternyata ini telur dadar khas Bhutan, yang disebut Gondo Datshi. Dia menyiapkan 3 telur yang diaduk untuk kita bertida. Mnggunakan mentega dan tentu saja, keju! Cara memasaknya sih, biasa, tetapi ditambahkan bumbu2 "rahasia" menurut Tenin, dan rasanya pun menjadi berbeda dengan telur dadar biasa ......
Dokumentasi pribadi | Tenzin, dengan santainya mencampur bumbu2 masakan. Tenzin dan Umar, sahabat2 Michelle yang terbaik selama di Jepang, memang sangat ahli memasak. Paling tidak menurutku, mereka adalah ahli2 masak untuk Michelle, hihihi ......
Dokumentasi pribadi | Tenzin, dengan santainya mencampur bumbu2 masakan. Tenzin dan Umar, sahabat2 Michelle yang terbaik selama di Jepang, memang sangat ahli memasak. Paling tidak menurutku, mereka adalah ahli2 masak untuk Michelle, hihihi ......
Jika makan masakan di rumah, biasanya hanya minum air mineral biasa, atau the hangat. Disesuaikan dengan suhu hari itu, kadang2 pun kita membeli soft-drink atau jus buah dari minimart.

Makanan siap! Kami bersiap mandi sebelum makan malam. Apartemen Michelle tidak mmpunyai meja dan kursi. Semua apartemen disana, konsepnya adalah "tatami", tanpa furniture. Sehingga, msakan untuk dimakan, kami letakkan di tatami, dengan alat kanton atau kayu talenan.

Dokumentasi pribadi | Taraaaaaaa ...... masakan sudah siap dimakan. Michelle sudah madi, berganti dengan Tenzin dan terakhir aku yang mandi. Nasi sudah matang di rice-cooker, dan kami makan bersama, sambil ketawa ketiwi .....
Dokumentasi pribadi | Taraaaaaaa ...... masakan sudah siap dimakan. Michelle sudah madi, berganti dengan Tenzin dan terakhir aku yang mandi. Nasi sudah matang di rice-cooker, dan kami makan bersama, sambil ketawa ketiwi .....
***

Dunia rantai yang dialami Michelle, ternyata sangat menyenangkan. Dia berjuang untuk kuliah dan pekerjaannya, dan dihari2 tertentu, dia akan melakukan apa yang dia suka.

Jepang memang sebuah Negara yang cukup mahal, tetapi tidak semahal yang kita kira, jika kta bisa menyikapinya. Tidak harus makan dluar, jika bisa memasak. Tidak perlu masak sendiri jika kita tidak pandai memasak, tetapi mengajak teman atau sahabat untuk saling memasak, seperti yang Michelle lakukan.

Hidupnya terlihat senang dan bahagia, sesuai dengan mimpinya. Dan, semuanya akan terus berjalan dengan baik, semakin dekat dengan impiannya untuk "Tinggal di rumahnya Nobita, yang ada Doraemonnya" ......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun