Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Masakan Pertama Anakku di Jepang, 3 Tahun Lalu

6 April 2020   17:19 Diperbarui: 6 April 2020   17:37 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Sepanci ayam opor kare dan sepanci kentang yang ditumbuk dengan jamur serta keju. Yummyyy .....

Sejak kecil, Michelle memang tidak pernah bekerja keras, bahkan untuk sekedar membereskan tempat tidurya pun, dia tidak melakukannya. Dia tumbuh sebagai gadis manja, yang selalu dikelilingi oleh orang2 yang mencintainya dan siap menolongnya.

Tetapi, setelah dia terbang ke Jepang pada April tahun 2017 lalu, dia memang mau tidak mau hars belajar dewasa, untuk menghidupinya diri sendiri. Apalagi, setelah dia memutuskan untuk full mandiri, dan tidak mau mengambil uang kirimanku, karena dia benar2 mau Tinggal di Jepang.

Oklah .....

Aku datang setiap 3 bulan sekali, sampai sekrang. Dan, aku menjadi sangat tahu, betapa Michelle sekarang semakin dewasa dan mandiri. Bahkan, bukan hanya berhubungan dengan financial saja untuk biaya hidup dan kuliahnya sendiri, tetapi bagaimana dia mampu memasak untuk dirinya sendiri ......

Itu luar biasa, untukku!

Nah, di artikel ini, dan beberapa artikel setelah ini, aku akan menuliskan banyak makanan2 yang anakku dan teman2nya masak untuk kami .....

Suatu hari, Mchele kedatangan sahabatnya, Umar, teman kuliahnya waktu masih di college. Umar memang pitar masak. Banyak yang sudah Umar masakin untukku jika aku disana.

Umar pun banyak memberi pelajaran kepada Michelle untuk memasak makanan sendiri, supaya tidak terlalu boros. Bayangkan, jika harus membeli makanan di luar, walau hanya sekedar membeli makanan di minimart, yang memang terkenal murah.

Entah apa namanya masakan ini, Umar memang piawai untuk mencampur bumbu2 yang aku bawa dari Jakarta. Aku sendiri, memang tidak bisa memasak. Mungkin, masak air saja, gosong, hahahaha ..... itu yang selalu teman2ku meledekku. Tak apa .....

Kemarin di  saat itu, mereka berbelanja untuk dimasak di apartemen Michelle. Belanja seitar 3000 Yen, termasuk ayam 1 ekor, bisa untuk 3 orang dan selama 3 kali makan. Sekali makan, masakan habis, dan siangnya masak yang berbeda, juga makan malam juga yang berbeda.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Belanjaan kami untuk dimasak selama 1 tau 2 hari hari, 5 sampai 6x makan 

Mereka masing2 berbagi tugas. Memotong2 sayuran, jamur, ayam dan mengupas kentang.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Bawang bombai, bawang putih, paprika hijau, karena aku tidak bisa makan pedas, dan biasanya mereka memasak 2 panci. Yang 1 panci pedas, karena mereka memang sama2 suka pedas (sekali)!

Ada tomat merah yang terlihat sangat segar, serta ...... keju!

Wah, mengapa keju?

Karena, mereka mempelajari makanan2 yang mereka suka. Banyak teman2 mereka bukan dari Jepang saja, tetai dari berbagai Negara. Seorang sahabat mereka, ad yang dari Bhutan, dan memang Bhutan sangat terkenal dengan makanan nya yang pedas dan dimasak dengan keju!

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Coba lihat! Sebungkus tomat segar yang mereka beli di minimart dekat apartemen Michelle, harganya hanya 299 Yen per-kg. Dan, ini bisa menjadi makanan beberapa macam. Cukup murah, dibandingkan makan dari minimart, seharga antara 300 Yen -- 600 Yen per-porsi.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Mulanya, mereka merebus beberapa butir kentang, sampai epuk, dan Michelle memotong2 sayur. Nah, .... Ini pun membuat aku berdecak kagum, dia begitu piawai meotong2 sayur, sementara di Jakarta, menginjak dapurpu dia jarang.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Lalu, Michelle mencampur semua sayuran yang sudah di potong2nya, termasuk jamur. Dicampur dalam panic kecil dan diaduk2 sementara Umar mencampur beberapa bumbu2 yang sudah diracik.

Jika di Jepang, mereka sama sekali mencampur bumbu2 segar, karena meeka tidak ada waktu untuk melakukan itu. Mereka mencampur bumbu2 jadi yang aku bawa dari Jakarta.Dan, itulah yang diajarkan Umar kepada Michelle, dan Michelle pun melakukannya sampai sekarang.

Sambil memasak, mereka mengobrol dan ketawa ketiwi, membuat aku merasa damai. Persahabatan mereka antara Michelle dan Umar terus dan selalu sampai sekarang.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Mereka memasak 2 masakan untuk makan siang kami. Sepanci adalah ayam bumbu opor ditambah bumbu2 lainnya seperti kare, dan sepanci yang lain adalah kentang yang ditumbuk dan jamur serta keju, entah apa nama masakannya. Yang jelas, enak sekali! 

Setelah bahan2 makanan di campur menjadi satu dalam masing2 panci, panci2 itu di tanak sampai mendidih, dan baunya luar biasa semerbak sampai sudut2 apartemen ..... Yummy .....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Sambil mengaduk2 masakanna bersama Umaar, Micnelle mengoceh tidak berhenti. Bercerita terus, tentang kuliahnya, tentang masakan2nya, sambil ketawa ketiwi. Senangnya ......

Akhirnya, kedua masakannya semakin matang, dan tidak lama kemudin, masakan2nya memag 100% matang ......

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Sepanci opor ayam kare dan sepanci lagi, kentang dengan jamur dan keju. Kuahnya sangat kental, karena ada keju yang lumer. Duh .... Enaknya .....

Ini adalah karya masakan pertama dari Michelle dan Umar, sahabatnya. Dan, aku sudah merasakan sendiri, betapa nikmatnya mereka mempersembahkan masakan mereka. Bukan hanya rasa masakannya saja yang meang enak, tetapi lebih kepada nilai "quality time", antara ibu dan anak .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun