By Christie Damayanti
Sepanci ayam opor kare dan sepanci kentang yang ditumbuk dengan jamur serta keju. Yummyyy .....
Sejak kecil, Michelle memang tidak pernah bekerja keras, bahkan untuk sekedar membereskan tempat tidurya pun, dia tidak melakukannya. Dia tumbuh sebagai gadis manja, yang selalu dikelilingi oleh orang2 yang mencintainya dan siap menolongnya.
Tetapi, setelah dia terbang ke Jepang pada April tahun 2017 lalu, dia memang mau tidak mau hars belajar dewasa, untuk menghidupinya diri sendiri. Apalagi, setelah dia memutuskan untuk full mandiri, dan tidak mau mengambil uang kirimanku, karena dia benar2 mau Tinggal di Jepang.
Oklah .....
Aku datang setiap 3 bulan sekali, sampai sekrang. Dan, aku menjadi sangat tahu, betapa Michelle sekarang semakin dewasa dan mandiri. Bahkan, bukan hanya berhubungan dengan financial saja untuk biaya hidup dan kuliahnya sendiri, tetapi bagaimana dia mampu memasak untuk dirinya sendiri ......
Itu luar biasa, untukku!
Nah, di artikel ini, dan beberapa artikel setelah ini, aku akan menuliskan banyak makanan2 yang anakku dan teman2nya masak untuk kami .....
Suatu hari, Mchele kedatangan sahabatnya, Umar, teman kuliahnya waktu masih di college. Umar memang pitar masak. Banyak yang sudah Umar masakin untukku jika aku disana.
Umar pun banyak memberi pelajaran kepada Michelle untuk memasak makanan sendiri, supaya tidak terlalu boros. Bayangkan, jika harus membeli makanan di luar, walau hanya sekedar membeli makanan di minimart, yang memang terkenal murah.
Entah apa namanya masakan ini, Umar memang piawai untuk mencampur bumbu2 yang aku bawa dari Jakarta. Aku sendiri, memang tidak bisa memasak. Mungkin, masak air saja, gosong, hahahaha ..... itu yang selalu teman2ku meledekku. Tak apa .....
Kemarin di  saat itu, mereka berbelanja untuk dimasak di apartemen Michelle. Belanja seitar 3000 Yen, termasuk ayam 1 ekor, bisa untuk 3 orang dan selama 3 kali makan. Sekali makan, masakan habis, dan siangnya masak yang berbeda, juga makan malam juga yang berbeda.
Mereka masing2 berbagi tugas. Memotong2 sayuran, jamur, ayam dan mengupas kentang.
Ada tomat merah yang terlihat sangat segar, serta ...... keju!
Wah, mengapa keju?
Karena, mereka mempelajari makanan2 yang mereka suka. Banyak teman2 mereka bukan dari Jepang saja, tetai dari berbagai Negara. Seorang sahabat mereka, ad yang dari Bhutan, dan memang Bhutan sangat terkenal dengan makanan nya yang pedas dan dimasak dengan keju!
Jika di Jepang, mereka sama sekali mencampur bumbu2 segar, karena meeka tidak ada waktu untuk melakukan itu. Mereka mencampur bumbu2 jadi yang aku bawa dari Jakarta.Dan, itulah yang diajarkan Umar kepada Michelle, dan Michelle pun melakukannya sampai sekarang.
Sambil memasak, mereka mengobrol dan ketawa ketiwi, membuat aku merasa damai. Persahabatan mereka antara Michelle dan Umar terus dan selalu sampai sekarang.
Setelah bahan2 makanan di campur menjadi satu dalam masing2 panci, panci2 itu di tanak sampai mendidih, dan baunya luar biasa semerbak sampai sudut2 apartemen ..... Yummy .....
Akhirnya, kedua masakannya semakin matang, dan tidak lama kemudin, masakan2nya memag 100% matang ......
Ini adalah karya masakan pertama dari Michelle dan Umar, sahabatnya. Dan, aku sudah merasakan sendiri, betapa nikmatnya mereka mempersembahkan masakan mereka. Bukan hanya rasa masakannya saja yang meang enak, tetapi lebih kepada nilai "quality time", antara ibu dan anak .....
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI