Orang tua itu terbengong2 sambil menatap nampan yang membawa semangkuk udon, yang sudah pecah berantakan. Dari jauh, aku menatap si kakek itu, dan sepertinya dia mengusap matanya. Pasti, sedih karena mangkuk sup udonnya jatuh .....
Mungkin, dia hanya mempunyai uang untuk semangkuk sup udon itu. Terlihat, memang baju dan sepatunya seperti seseorang yang tidak berkecukupan. Dan, terbukti dia meninggalkan booth udon itu, dengan terbungkuk2 menjauhi petugas2 yang akhirnya membereskan pechan2 dan makanan2 yang tumpah, setelah si kakek meminta maaf ......
Aku sebenarnya, tidak terlalu mengerti apa yang mereka bcarakan, antara si kakek tua denga petugas booth udon, tetapi aku saja yang memperkirakan, melalui ceritaku ini.
2 orang petugas yang sedang membersihkan pecahan2 mangkok dan makanan2 yang berceceran, setelah si kakek tua menjatuhkanya .....Â
Michelle pun, tertegun.
Mungkin, dalam hatinya sama denganku. Merasa kasihan dengan keadaan itu. Kita sedikit berdiskusi, dan aku baru mau menawarkan untuk membeli semangkuk sup udon untuk si kakek tua itu, lewat Michelle, dan Michelle setuju.
Michelle berjalan ke booth udon untuk memesan sup udon yang awalnya dibeli si kakek jepang itu. Tetapi, salah satu petugas booth itu, sudah mempersiapkan semangkuk sup udon yang awalnya dibeli si kakek tua itu.
Dan, si petugas booth udon tersebut, memanggil si kakek tua, untuk memberikan semangkuk sup udon kepada si kakek tua. Dan, si kakek tua itu tersenyum, berjala terbungkuk2 ketika dia menoleh mendengar panggilan tersebut ......
Aku dan Michelle lebih tertegun, lagi .....
Kejadiannya cepat sekali. Tanpa jeda, setelah si kakek tua itu menjatuhkan nampan dan memecahkan semangkuk sup, lalu pecahan2 itu dibereskan oleh 2 orang petugas. Lalu, si petugas yang berbeda menyediakan semangkuk sup udon, memanggil si kakek tua dan memberikan semangkuk sup udon untuk si kakek tua ......