Sebelumnya:
Terjebak Badai Krosa, Tuhan Yesus Datang Menolongku sebagai Seorang "Hiyoko"
Ceritaku di tengah-tengah Badai Krosa, belum selesai sewaktu di Nara. Selama aku digiring oleh Hiyoko dari Stasiun Nara ke stasiun lokal untuk naik kereta lokal, menuju Stasiun Kyoto, dan menumpang kereta Shinkansen ke Tokyo, Hiyoko terus menenangkanku.
Dia terus bercerita tenang hal-hal yang lucu, berbahasa Melayu. Aku benar-benar heran dan sungguh-sungguh heran! Baru ini, seorang petugas stasiun Jepang berbahasa Inggris dan berbahasa Melayu, untuk menyapaku. Coba, ini benar-benar mukjizat!
Karena, jika yang datang kepadaku adalah petugas stasiun yang berbahasa Jepang, bagaimana dia bisa menenangkanku walau dia tetap bisa menolongku untuk mengantaku ke stasiun lokal?
Dan, Hiyoko pun membayariku semuanya. Kereta lokal dari stasiun local Nara ke Stasiun Kyoto, juga membayariku naik bus umum melewati 2 terminal ke stasiun lkal, tanpa aku memintanya. Ketika aku mau menggantinya, dia menahan tanganku untuk memberikan uangku untuknya.
Luar biasa, Hiyoko!
Luar biasa, Tuhan Yesusku!
Benar-benar pertolongan NYA tidak dapat terbantahkan!
Aku banyak merenungkan hal ini, selama perjalananku dari stasiun lokal Nara ke Stasiun Kyoto, sekitar 45 menit. Cukup lama untuk merenung dan berterima kasih pada Tuhan. Dan, cukup lama untuk aku berpikir, jika sampai Stasiun Kyoto, kereta Shinkansen Tokaido, tidak beroperasi juga karena Badai Krosa.
Ah, aku tidak mau memikirkan tentang Shinkansen. Lihat saja nanti, harus bagaimana. Jika mmang Shinkansen juga tidak beroperasi karena badai, ah... Entah lah .....