Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Dari Route Wisata, Pedestrian Ramah Disabilitas dan Kijang Totol, Berlomba dengan "Badai Krosa"

27 Maret 2020   12:30 Diperbarui: 27 Maret 2020   12:51 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bangunan2 dengn 1 lantai berarsitektur khas Jepang, ini berada disebelah NarA Park. Fungsinya adalah untuk fasilitas2 toko2 souvenir dan caf atau resto2 bagi wisatawan yang terus datang, dari pagi sampai malam .....Dokumentasi pribadi

By Christie Damayanti

Sebelum aku naik ke bus wisata hip-hop ke Stasiun Nara, kereta yang akan membawaku ke Stasiun Shinkansen Kyoto, aku sempatkan berjalan2 sekitaran Nara Park bagian luar. Untuk melihat2 suasana kota Nara disekitar Nara Park, tempat kijang2 totol yang disucikan, bermukim.

Berjalan2 diseputaran Nara Park, masih merasa didalam Nara Park. Karena si kijang2 totol itu banyak berkeliaran disana.

Mereka menyeberang dengan santai, berbaring di pedestrian dengan cuek, bahkan, ketika ada mobil lewat, mobil itu justru berhenti dan sabar menunggu si kijang totol berjalan dengan sangat santai.

Hahaha .....

Begitulah kenyamanan si kijang totol di Nara, yang sangat menyucikan mereka, karena sejarahnya. Dan, aku sangat menikmati suasana dan kehidupan disana.  

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Ujung jalan dalam route wisata, pintu masuk ke Nara Park. Pedestrian sangat besar, rapid an "ramah disabilitas". Jalur2 kuning untuk disabilits netra, sangat terang terbaca, sehingga sesuai dengan SOP internasional, untuk disabilitas netra, termasuk untuk low vision. 

Dengan cueknya, seeor kijang totol jantan desawa dengan tanduknya yang sudah besar dan bercabang, berbaring santai di pedestrian. Wisatawan2 sibuk memotret, dan si kijang totol Cuma melihat2 saja .....Dokumentasi pribadi
Dengan cueknya, seeor kijang totol jantan desawa dengan tanduknya yang sudah besar dan bercabang, berbaring santai di pedestrian. Wisatawan2 sibuk memotret, dan si kijang totol Cuma melihat2 saja .....Dokumentasi pribadi
Hahaha, sebenarnya, siapa yang melihat atau siapa yang dilihat, ya?

Aku terus berjalan, semakin jauh dari Nara Park. Memotret, diam dan tersenyum, ketika si kijang2 totol itu mendekatiku. Wisatawan2 sibuk memotreti mereka, dan si kijang totol tetap cuek bebek ....

Banguan2 sekitar Nara Park, merupakan bangunan2 tua,bangunan2 pedesaan dan berarsitektur khas Jepang. Bangunan2 itu sepertinya merupakan bangunan2 fasilitas untuk wisatawan. Karena jalan yang aku telurusi adalah route jalan wisata dengan bus wisata hip-hop.

 

Bangunan2 dengn 1 lantai berarsitektur khas Jepang, ini berada disebelah NarA Park. Fungsinya adalah untuk fasilitas2 toko2 souvenir dan caf atau resto2 bagi wisatawan yang terus datang, dari pagi sampai malam .....Dokumentasi pribadi
Bangunan2 dengn 1 lantai berarsitektur khas Jepang, ini berada disebelah NarA Park. Fungsinya adalah untuk fasilitas2 toko2 souvenir dan caf atau resto2 bagi wisatawan yang terus datang, dari pagi sampai malam .....Dokumentasi pribadi
 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Sepanjang jalan route wisata itu, merupakan route yang melingkar. Titik2 wisata cukup berdekatan satu sama lain. Mungkin Cuma 200 atau 300 meter, bus berhenti lagi untuk menurunkan dan menaikkan penumpang atau wisatawan disana. 
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
 

Semakin jauh, wisatawan semakin berkurang, tetapi aku terus berjalan semakin jauh, untuk ke titik wisata lainnya, bukan untuk berwisata (karena waktu terus berjalan), tetapi untuk mengikuti bus wisata hip-hop yang akan menjemput kita setiap antara 5 sampai 10 menit .....Dokumentasi pribadi
Semakin jauh, wisatawan semakin berkurang, tetapi aku terus berjalan semakin jauh, untuk ke titik wisata lainnya, bukan untuk berwisata (karena waktu terus berjalan), tetapi untuk mengikuti bus wisata hip-hop yang akan menjemput kita setiap antara 5 sampai 10 menit .....Dokumentasi pribadi
Bangunan2 cantik, semakin cantik, ketika ada seekor kijang totol berjalan di box untuk tanah dan pepohonan2 kecil dalam batas pedestrian .....

Jadi, aku tidak berlama2 ketika aku bergerak dari Nara Park, aku sudah menemukan beberapa titik wisata tempat bus hip-hop menurunkan dan menaikkan penumpang.

Di sebelah barat Nara Park sekitar 200 meter, aku menemukan Torii atau gerbang shrine berwarna orange, khas Jepang. Itu adalah gerbang menuju Kofuku-ji Shrine.  Dan, diseberang Kofuku-ji Shrine ini, ada Nara National Museum. 

Aku dengan latar belakang sebuah Torii orange khas Jepang, sebuah gerbang menuju Kofuku-ji Shrine|Dokumentasi pribadi
Aku dengan latar belakang sebuah Torii orange khas Jepang, sebuah gerbang menuju Kofuku-ji Shrine|Dokumentasi pribadi
 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
  

Nara International Museum, sekitar 300 meter dari Nara Park. Dan, si kijang2 torol itu ada aja disana. Mereka bergaul dekat dengan warga kota Nara, dan benar2 nyaman hidup bahagia ......Dokumentasi pribadi
Nara International Museum, sekitar 300 meter dari Nara Park. Dan, si kijang2 torol itu ada aja disana. Mereka bergaul dekat dengan warga kota Nara, dan benar2 nyaman hidup bahagia ......Dokumentasi pribadi
Lagi2 disana banyak si kijang2 totol. Banyak, lagi! Padahal jaraknya cukup jauh lho. 200 sampai 300 meter. Cukup jauh untukku sendiri dengan kursi roda ajaibku, dan pasti cukup jauh bagi si kijang2 totol untuk santai berjalan .....

Pedestrian sepanjang jalan dalam route wisata atau kekuar dari route tersebut, benar2 "ramah disabilitas". Memang, Nara merupakan sebuah kota kecil, tetapi pemerintah Jepang, dari pemerintah pusat sampi daerah, sepertinya sudah berkomitmen untuk membangun "negeri ramah disabilitas."

Aku sadar dan sangat mengerti, ketika Jepang krisis generasi muda, dan piramida penduduknya terbalik. Jepang sekarang sebagian besar dihuni oleh warga lansia. Sementara, warga muda banyak merimigrasi ke luar negeri, atau keluarga muda, malas untuk punya anak.

Sehingga, Jepang sudah membangun "infrastuktur" non- teknis, untuk menjaring anak2 muda dunia, untuk datang dan Tinggal di Jepang. Sehingga, disaatnya nanti, Jepang tetap dibangun lebih kuat, walau tidak dari warga Jepang sendiri.

Lihat tulisanku, Kesunyian Jepang dengan Canda Tawa Anak-Anak

Termasuk, anakku yang berkeras untuk Tinggal d Jepang dan berkarya serta membangun Jepang dengan prestasi2nya, itu karena "nfrastruktur" non-teknis Jepang, Diraemon.

Tidak mengapa, bukan?

Karena, kehidupan bisa dicari dimana saja, asalkan semua orang dalam semua Negara saling membangun untuk dunia yang lebih baik ..... 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
 

Aku berjalan lagi. Jalur2 kuning untuk disabilitas netra, menjadi "point of interesert", dengan warna kuningnya yang berpendar, apalagi jika sinar matahari bersinar cerah. Itu membuat teman2 disabiliras netra yang low vision, akan mudah menapaku pedestrian ini .....Dokumentasi pribadi
Aku berjalan lagi. Jalur2 kuning untuk disabilitas netra, menjadi "point of interesert", dengan warna kuningnya yang berpendar, apalagi jika sinar matahari bersinar cerah. Itu membuat teman2 disabiliras netra yang low vision, akan mudah menapaku pedestrian ini .....Dokumentasi pribadi
Dan, tidak seperti di Jakarta. Jalur2 kuning ini, bnar2 bebas dari berbagai benda yang menghalanginya. Bahwakan, semua lurus sampai ujung, tanpa berbelok2 dan menabrak sesuatu .....

Semakin jauh aku melangkah, ada "jinrikisha", sebuah becak Jepang yang ditarik oleh pemuda2 kekar, sedang beristirahat di bawah pohon. Dia baru saja menurunkan sepasang wisatawan, dan mereka berhenti langsung menuju kea rah Nara Park. 

Seorang pemuda Jepang yang kekar, sedang beristirahat setelah menurunkan sepasang wisatawan muda, mereka menuju ke Nara Park .....Dokumentasi pribadi
Seorang pemuda Jepang yang kekar, sedang beristirahat setelah menurunkan sepasang wisatawan muda, mereka menuju ke Nara Park .....Dokumentasi pribadi
***

Langit smakin gelap. Aku sedikit kawtir. Walau, semua petugas kereta mewanti2ku untuk naik Shinkansen dari Kyoto ke Tokyo maksimal jam 16.00, dan sekarang sudah jam .....

"Hah?"

"Sudah jam 15.00?" 

Bus ku sudah datang dan langr semakin gelap. Badai Krosa semakin dekat, huhuhu .....Dokumentasi pribadi
Bus ku sudah datang dan langr semakin gelap. Badai Krosa semakin dekat, huhuhu .....Dokumentasi pribadi
Dan, bus wisata hip-hop ku sudah datang. Petugas bus turun dan membantuku untuk membuka ramp bus, utuk kursi roda ajaibku naik dan masuk ke bus. Segera, bus itu membawaku dan beberapa penumpang lainnya di dalam bus, menuju ke titik2 wisata yang lain, dan untukku, ke Stasiun Nara .....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun