Masih ingat kah, tentang bagaimana anakku Michelle bermimpi untuk "tinggal di rumahnya Nobita yang ada Doraemonnya?"
"Aku Ingin Tinggal di Rumah Nobita, yang Ada Doraemon", dan [Hampir] Menjadi Kenyataan
Masih ingatkah, Â tentang bagaimana perjuangan Michelle untuk benar2 bisa kuliah dan bekerja guna bisa tinggal di Jepang?
'Funabashi-Hoten', Kota Kecil Awal Sebuah Kemandirian
Awal Perjuangan untuk Menaklukan Jepang di Nishi Funabashi
'Nishi Funabashi', Sebuah Kota Kecil Tempat Hatiku Berlabuh
Dan, masih ingat kah, tentang cerita Michelle belajar otodidak Bahasa Jepang lewat komik2 nya dan mager nya dia untuk segera dia terbang ke Jepang?
Seorang Putri Indonesia "Menaklukkan" Jepang dengan Mimpi dan Prestasinya
Inspirasi dari Seorang Anak TK yang Bermimpi Sederhana tentang Doraemon
Nah,
Setelah beberapa bulan Michelle tinggal di Jepang, mulai bulan April 2017 lalu, dia mulai berbenah dengan hidupnya. BElajar dan beradaptasi dengan negara barunya, sambal terus berjuang mendapatkan mimpi2nya, yaitu segera tinggal di rumah Nobita yang ada Doraemonnya ......
Musim panas Jepang tahun 2019 lalu, Michelle minta untuk ditemani ke "rumah Nobita" dan bertemu Doraemon di Museum Doraemon. Tepatnya, Museum Fujiko F.Fujio di Kawasaki.
Fujiko Fujio  adalah nama pena dari duo penulisan manga yang dibentuk oleh dua seniman manga Jepang. Nama asli mereka adalah Hiroshi Fujimoto (1933-1996) dan Motoo Abiko {1934--sekarang). Mereka membentuk kemitraan mereka pada tahun 1951, dan menggunakan nama Fujiko Fujio dari tahun 1954 hingga bubarnya kemitraan pada tahun 1987.Wikipedia.
Sepanjang karir mereka, mereka memenangkan banyak penghargaan individu dan kolaboratif, dan terkenal karena menciptakan seri Doraemon yang populer dan telah lama berjalan, karakter utama yang secara resmi diakui sebagai ikon budaya Jepang modern.
Beberapa pengaruh sebagian besar proyek mereka adalah karya2 seniman manga terkenal Osamu Tezuka dan banyak kartun dan buku komik AS - termasuk karya2 Hanna-Barbera.
Sedangka Doraemon sendiri adalah seri manga dan anime Jepang. Itu ditulis oleh Fujiko F. Fujio. Itu dimulai di majalah anak2 pada tahun 1969. Doraemon adalah nama robot kucing yang datang dari masa depan untuk membantu seorang anak lelaki bernama Nobita Nobi. Doraemon adalah tentang kehidupan Nobita Nobi. Dalam kisah tipikal, Doramon menggunakan gadget untuk memecahkan masalah bagi Nobita, tetapi Nobita bertindak terlalu jauh dan akhirnya dihukum dan belajar sebuah pelajaran.
***
Aku sendiri tidak mau banyak menuilskan tentang Doraemon serta Nobita nya, karena kita bisa membacanya banyak berada di internet. Tetapi, bagaimana Nobita dan khususnya Doraemon mampu membius anak2 di sekuruh dunia, termasuk Michelle, anakku!
 Â
Jepang membekali negara nya sebagai negara modern dan super modern. Menciptakan robot, bukan hanyarobot2 secara fisik aja, tetapi juha "robot" kucing dalam cerita manga, Doraemon.
Dengan senang hati, aku mengiyakan ketika Michelle mengajak untuk ke "Rumah Doraemon". Sebuah museum modern, bercerta tentang kehidupan cerita Doraemon. Detail2 cantik sangat menarik ketika kami disana, bahkan restoran nya pun menampilakn Doraemon dan teman2nya.
Jepang pun sangat piawai untuk mendirikan sebuah museum, sengaja bukan di kota2 besar, tetapi di kota atau perfekture yang  "sepi". Mengapa?
Karena, dengan membangun museum bukan di kota besar, tetapi di kota kecil, mendapatkan banyak keuntungan. Ini yang aku amati sebagai seorang arsitek.
Pertama,Â
Untuk museum yang menampilkan memorabilia tokoh atau tempat yang terkenal, pasti pengunjung yang datang dari seliruh dunia akan padat. Jika di kota besar, akan bertambah padat di seputaran museum itu. Dan membuat kota besar itu semakin ramai.
Jepang membangun Museum Fujiko F.Fujio atau orang lebih suka mengatakan Museum Doraemon, jauh dari kota besar, salah satunya ibukota Tokyo. Jepang membangun Museum Doraemon di kota Kawasaki, sekitar 1,5 jam dari Tokyo.
Museum Doraemon yang selalu ramai walau cukup jauh dari Tokyo. Bahkan, dengan membeli tiket tidak di museum itu, tetapi membeli di minimart Lawson pun, tidak membuat pengunjung atau calon2 pengujung surut untuk kesana.
Kedua,
Ketika Museum Doraemon memberikan Kawasaki mendapatkan pemasukan dari pengunjung2nya, berarti meningkatkan pedapatan daerah itu. Memberikan pendapatan yang merata, dan kehidupan diseputaran museum itu semakin bermakna.
Peningkatan pendapatan dan memajukan kota dan perfedture itu pun, menurutku membuat aku semakin kagum dengan bagaimana Jepang mampu bekerja dengan sangat detail
Tahu, ga?
Museum ini berada di tengah2 kota kecil, dari Tokyo melewati banyak jalur2 bebeda, yang tidak bisa memakai tiket JR Pass. Musashino Line, Tozai Line, Chiyoda Line dan Odakyu Line, dan terakhir, kita harus naik bus!
Artinya, apa?
Artinya adalah, bagaimana calon2 pengunjung yang norebene wisawan2 dari seluruh dunia, mau bela2in datang kesana guna bertemu dengan idola mereka! Dengan 1,5 jam dan pibdah kereta (dari apartemen Michelle) sampai 4 kal, serta harus naik bus, perjuangan yang cukup berat, hahaha .....
Ketiga,
"Kekuatan" Doraemon dan teman2nya membantu Jepang untuk terus termotivasi untuk selalu membangun "insfrastruktur2" baru, untuk juga terus mengajak anak2 dari seliruh dunia untuk datang ke Jepang. Bukan hanya sekedar travelling dan bermain saja, tetapi Jepang membutuhkan nak2 muda dunia untuk kelak bisa membangun negerinya.
"Infrastruktur" Masa Depan Jepang dalam Teknologi, Manga, Animee dan Segala Macam Keunikannya
Kesunyian Jepang dengan Canda Tawa Anak-Anak
Mengapa Jepang mau anak2 dunia membangun negaranya?
Menurutku secara awam serta pengamatanku secara social, dari data yang ada, piramida penduduk Jepang adalah hamper "terbalik", dimana sekarang ini lansia2 lah yang ada di Jepang. Anak2 mudanya banyak bermigrasi ke Amerika atau ERopa, dan pasangan2 baru sangat enggan untuk mempunyai anak.
Sepertinya, jika keadaan ini terus berlanjut, masa depan Jepang akan rusak karena tidak ada yang membangun Jepang. Dan negeri ini tidak lagi peduli, siapapunj yang bisa datang ke jepang untuk membangun negaranya.
Sepertinya Michelle anakku dimasa depannya akan bisa ikut serta membangun negeri impiannya. Dan, aku akan bisa memandang bangga tentang perjuangan seorang perempuan Indonesia yang ikut membangun Jepang, kelak ......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H