Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kuil Kotoku-in Kamakura, Tempat Patung Buddha Raksasa Itu Bermukim

5 Maret 2020   12:10 Diperbarui: 5 Maret 2020   12:20 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi | Aku dengan latar belakang bangunan penerima, untuk membeli tiket masuk, dengan penutup tanah, aspal yang terawatt baik dan sangat bersih. Michelle, berlatar belakang tembok dengan batu2 alam kuno yang berumur tua, serta permukaan tanah yang ditutup dengan kerikil2 putih modern.

Dokumentasi pribadi | Pintu gerbang menuju bagian dalam Kuil Kotoku-in,dengan 2 penjaganya
Dokumentasi pribadi | Pintu gerbang menuju bagian dalam Kuil Kotoku-in,dengan 2 penjaganya

Dokumentasi pribadi | Pintu gerbang menuju bagian dalam Kuil Kotoku-in,dengan 2 penjaganya
Dokumentasi pribadi | Pintu gerbang menuju bagian dalam Kuil Kotoku-in,dengan 2 penjaganya

Dokumentasi pribadi | Bangunan2 kuil yang tertutup, memang tidak banyak orang tertarik untuk berfoto dengan ini
Dokumentasi pribadi | Bangunan2 kuil yang tertutup, memang tidak banyak orang tertarik untuk berfoto dengan ini

Dokumentasi pribadi | Bangunan2 kuil yang tertutup, memang tidak banyak orang tertarik untuk berfoto dengan ini
Dokumentasi pribadi | Bangunan2 kuil yang tertutup, memang tidak banyak orang tertarik untuk berfoto dengan ini
Suasana sekitar sangat senyap. Wisatawan2pun tidak banyak berteriak2. Merka sadar bahwa ini beara di sebuah Kuil, walau kuil ini pun bisa menjadi tempat wisata religious.

Tidak banyak lagi waktu kami untuk sekedar beristirahat, karena jam semakin tinggi. Sudah hampir setengah lima sore. Seingatku, jalur Enoden, kereta yang akan membawa kami pulang menuju Tokyo, tidak ada jalur malam, sehingga kami harus bergegas untuk menuju Stasiun Hase .....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun