By Christie Damayanti
Setelah makan siang Steak Kobe yang lezat itu, dengan berjalan kaki dan aku dengan kursi roda ajaibku kami menuju pelabuhan Kobe. Sebuah pelabuhan yang benar2 menjadi daya tarik utama untuk wisata dfi kota Kobe, ibukota Perfecture Hyogo.
Kami makan di Mall Mosaik, dimana Mosaik ini memang merupakan penghubung antara Kota Kobe metropolitan dengan pelabuhan Kobe yangbtenang dan damai.
Pelabuhan Kobe sendiri adalah pelabuhan maritim Jepang di Kobe, Hyogo di wilayah Osaka yang lebih besar dilatar belakangi oleh Kawasan Industri Hanshin.
Terletak di kaki bukit dari jajaran Gunung Rokko, tanah datar terbatas dan pembangunan pulau buatan telah dilakukan, untuk membuat Pulau Port, Pulau Rokko, pulau Bandara Kobe untuk beberapa nama.
Pada abad ke-10, Taira no Kiyomori merenovasi wada no Tomari  saat itu dan pindah ke Fukuhara, ibukota berumur pendek yang berdekatan dengan pelabuhan. Sepanjang abad pertengahan, pelabuhan itu dikenal sebagai Hygo no Tsu. Wikipedia.
Berjalan2 berkeliling pelabuhan, aku benar2 merasakan kenyaman. Burung2 camar (seagul) bersuara, menciap2 terbang mengitari pelabuhan. Sebentar2 mereka terbang di atas laut biru, kadang2 menukik tajam ketika melihat bayanan ikan dibawahnya.
Lalu, mereka terbang berputar2 ke arah pelabuhan. Mendarat dan berjalan diatas permukaan tanah berlapis conbok. Kadang2 juga, mereka hinggap diatas patok kayu tempat tambatan kapal2 disana.
Saat itu, memang musim panas di Jepang. TEtapi juga Jepang sedang dilanda badai Kroasa, angin putting beliung yang menyerang wilayah Kansai, termasuk Perfecture Hyogo kota Kobe. Tetapi hari itu, siang itu langit benar2 cerah ceria.
Dan, kota Kobe tidak pernah mendapatkan kembali statusnya sebelumnya sebagai pelabuhan pengiriman utama Jepang. Ini tetap menjadi pelabuhan peti kemas tersibuk keempat di Jepang .....
Kobe juga merupakan pelabuhan rumah bagi kapal pesiar tertentu. Jalur pelayaran yang disebut di pelabuhan adalah jenis seperti Holland America Line dan Princess Cruise Line. Pada musim panas 2014 Princess memperluas pasar di Kobe ketika kapal mereka, Sun Princess, berlayar 8 hari perjalanan pulang pergi dari pelabuhan.
Di pelabuhan Kobe ini mempunyai beberapa landmark kota Kobe. Salah satunya adalah Menara Merah Kobe atau Kobe Port Red Tower. Sebuah Menara sebagai landmark dan tanda untuk kapal2 besar berlabuh di sana.
Selain itu, ada beberapa landmark wisata di pelabuhan itu. Beberapa museum kemaritiman, kapal2 besar cantik dari seluruh dunia. Bahkan, ada sebuah kapal besar, yang akhirnya dijadikan sebuah restoran besar internasional yang benar2 membuat Kobe juga sebagai "kota music".
Concerto, namanya.  Sebuah restoran besar bertaraf internasional, yang menyajikan banyak ragam makanan internasional, dengan dilator-belakangi dengan music konsert sebagai bagian dari even makan2 bersama dengan keuarga dan klien2 bisnis.
Pelabuhan Kobe ini pun mempunyai bianglala raksasa Perry Wheels, untuk bisa wisatawan naik dan memandang kota Kobe dari beberapa belas meter di atas kota. Merupakan salah satu yang menjadi rebutan wisatawan yang excited untuk mengetahui kota tersebut.
Pelabuhan Kobe ini benar2 besar, cantik dan memberikan sebuah kenyamanan yang menyenangkan. Di titik satu adalah Mall Mosaik, penghubung antar kota Kobe metropolitan dan pelabuhan Kobe. Dititik yang satu lagi, beberapa bangunan landmark serta beberapa museum kemaritiman.
Di titik yang lain lagi, merupaka area loading dan unloading bagi kapal2 kemas yang massuk dan keluar dari dan ke pelabuhan Kobe. Dan, di titik yang lain, terdapat area bermain serta tempat2 untuk warga Kobe menggelar evevn2 musik, budaya bahkan untuk acara kembang api di hari2 raya.
Aku benar2 nyaman di sana.
Aku sering tiba2 berhenti dan kursi rodaku hanya diam. Sementara, aku menatap langit, menghirup udara laut yang segar tanpa bau2 amis laut, drta tersenyum dengan Bahagia.
ementara, Baskoro dan Michiko bergandengan tangan di belakangku, sambal Baskoro sering memotret candidi tentang aku. Baskoro memang seorang fotografer sebagai hobinya, dan aku memang meminta dia untuk banyak memotret tentang aku, hihihi .......
Aku memang sengaja memakai baju merah terang, ketika dalam forecast hari itu, langit biru cerah ceria. Jika latar belakang biru langit cerah, dan aku memakai baju merah juga ceria, akan menjadi sebuah frame menarik untuk ku.
Ditambah dengan latar samping, Menara Merah, semerah baju merahku, Bersama dengan latar belakang langit biru ceria. Serta laju burung camar yang berbondong2 terbang disekeliling pelabuhan .....
"Be Kobe" adalah konsep pelabuhan Kobe. Mereka mau, warga Kobe beserta wisatawan nya, merasa nyaman disana, Memberikan cita rasa bangga Kobe, dihadapan warga, wisatawan dan dunia.
Dan, memang aku merasakan kebanggaan sebagai wisatawan yang pernah merasakan kenyamanan pelabuhan Kobe yang cantik .....
"Be Kobe", menjadikan mataku semakin terbuka tentang sebuah kenyamanan bagi warga kota. Bahwa, semua kota termasuk Jakarta, bisa dan harus bisa untuk memberikan kenyamanan yang hakiki bagi warga kotanya.
Akan kah pelabuhan2 di Indonesia memberikan pelayanan dan kenyamanan seperti pelabuhan di Kobe?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI