Mungkin, kami menunggu sekitar 20 menit sebelum akhirnya kami bisa masuk dan duduk di tempat terbaik untuk kami, yang disediakan oleh salah satu petugas pengantar. Dan kami diberika menu besar untuk dipilih.
Aku sangat excited. Selain karena aku sudah kelaparan, aku juga sedang membayangkan rasa steak Kobe yang terkenal enak ini, walau aku belum pernah merasakan daging sapi Wagyu Kobe.
Pilihanku, terserah dengan 2 temanku suami istri ini. Baskoo dan Michiko. TErserah mereka saja, aku tahu mereka akan memilihkan yang terbaik untukku.
Iseng2 aku melirik harga pesananku, astagaaaaaa ....... Harganya 11.000 Yen (sekitar Rp. 1.430.000) untuk 100 gram!
Duh, untung aku memilih yang 100 gram, bagaimana jika aku memilih yang lebih besar lagi, 150 gram?
Mataku tertuju dengan grand piano dan pikiranku melayang2 kenangan manis aku bisa bermain piano sebelum serangan stroke tahun 2010. Aku bermain piano sejak SD sampai sesaat itu.
Steak kami, terhidang cepat, sekitar 15 menit. Dihidangkan diatas piring dan nampan besi, untuk hotplate Seak Wagyu Kobe. Hmmmmmmm ...... asapnya mengepul2 dan baunya merangsang perutku yang lapar, serta cacing2 di [erutku menjerit2 kegirangan, hahaha .....
Karena hidangan kami diatas piring hotplate, kami bisa memasak sendiri steak kami, di tingkat kematangan yang kami ingini. Dan, karena aku agak kesulitan untuk memasaknya, maka petugas khusus memasakkan steak wagyu Kobe, untukku dan Baskoro serta Michiko memasak sendiri.
Bahkan, aku yakin dengan tingkat kematangan "well-done" pun, dagig ini tetap akan empuk seempuk2nya! Beneran, deh!