Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Wagyu Kobe, Steak Sapi Termahal Dunia yang Aku Pernah Nikmati

19 Februari 2020   13:34 Diperbarui: 19 Februari 2020   13:31 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi | Makanan pembuka pun datang.

Mungkin, kami menunggu sekitar 20 menit sebelum akhirnya kami bisa masuk dan duduk di tempat terbaik untuk kami, yang disediakan oleh salah satu petugas pengantar. Dan kami diberika menu besar untuk dipilih.

Aku sangat excited. Selain karena aku sudah kelaparan, aku juga sedang membayangkan rasa steak Kobe yang terkenal enak ini, walau aku belum pernah merasakan daging sapi Wagyu Kobe.

Pilihanku, terserah dengan 2 temanku suami istri ini. Baskoo dan Michiko. TErserah mereka saja, aku tahu mereka akan memilihkan yang terbaik untukku.

Iseng2 aku melirik harga pesananku, astagaaaaaa ....... Harganya 11.000 Yen (sekitar Rp. 1.430.000) untuk 100 gram!

Duh, untung aku memilih yang 100 gram, bagaimana jika aku memilih yang lebih besar lagi, 150 gram?

Mataku tertuju dengan grand piano dan pikiranku melayang2 kenangan manis aku bisa bermain piano sebelum serangan stroke tahun 2010. Aku bermain piano sejak SD sampai sesaat itu.

20190817-123939-5e4cd5ee097f3640bf1b8532.jpg
20190817-123939-5e4cd5ee097f3640bf1b8532.jpg
Dokumentasi pribadi | Makanan pembuka pun datang.
Dokumentasi pribadi | Makanan pembuka pun datang.
Makanan pembuka kami adalah salad dengan bumbu khas Jepang yang enak serta daging sapi wagyu yang diiris tipis2 dingin besera lobak, wortel dan bawang Bombay. Wuih, makanan pembukanya saja sudah daing wagyu Kobe, sudah terasa lembutnya! Dan, kami sambil bercanda , menikmatinya .....

Steak kami, terhidang cepat, sekitar 15 menit. Dihidangkan diatas piring dan nampan besi, untuk hotplate Seak Wagyu Kobe. Hmmmmmmm ...... asapnya mengepul2 dan baunya merangsang perutku yang lapar, serta cacing2 di [erutku menjerit2 kegirangan, hahaha .....

Karena hidangan kami diatas piring hotplate, kami bisa memasak sendiri steak kami, di tingkat kematangan yang kami ingini. Dan, karena aku agak kesulitan untuk memasaknya, maka petugas khusus memasakkan steak wagyu Kobe, untukku dan Baskoro serta Michiko memasak sendiri.

20190817-131404-5e4cd4ccd541df65063022e2.jpg
20190817-131404-5e4cd4ccd541df65063022e2.jpg
Dokumentasi pribadi | Petugas restoran, memasakkan steak untuuku, dan sambil aku menunggu hidungku krmbang kempis membaui asap yang benar2 membuat aku semakin kelaparan .....
Dokumentasi pribadi | Petugas restoran, memasakkan steak untuuku, dan sambil aku menunggu hidungku krmbang kempis membaui asap yang benar2 membuat aku semakin kelaparan .....
Dokumentasi pribadi | Petugas restoran, memasakkan steak untuuku, dan sambil aku menunggu hidungku krmbang kempis membaui asap yang benar2 membuat aku semakin kelaparan .....
Dokumentasi pribadi | Petugas restoran, memasakkan steak untuuku, dan sambil aku menunggu hidungku krmbang kempis membaui asap yang benar2 membuat aku semakin kelaparan .....
Dokumentasi pribadi | Daging sapi Wagyu ku, yang mulanya dilletakkan di mejaku sebelum dimasak. Dan, penampilan Steak Wagyu Kobe ku setelah dimasak, di tingkat kematangan "medium well-done", kesukaanku. Supaya tidak terlalu keras, begitu pikirku.
Dokumentasi pribadi | Daging sapi Wagyu ku, yang mulanya dilletakkan di mejaku sebelum dimasak. Dan, penampilan Steak Wagyu Kobe ku setelah dimasak, di tingkat kematangan "medium well-done", kesukaanku. Supaya tidak terlalu keras, begitu pikirku.
Tetapi ternyataaaaa .......

Bahkan, aku yakin dengan tingkat kematangan "well-done" pun, dagig ini tetap akan empuk seempuk2nya! Beneran, deh!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun