Tetapi, ini memang adalah sebuah fasilitas ruang public bagi penyandang kursi roda, dimana memang harus di desain sedemikian untuk ramp pengguna kursi roda. Semuanya bisa di desain, koq. Jika memang ramp terlalu panjang, si desainer bisa mendesain agak berputar sehingga kepanjangan ramp tersebut bisa di anulisir dengan "memotong" ramp lewat putaran2 tertentu sesuai ruang yang ada.
Karena aku memakai kursi roda elektrik, tentu saja beban berat kursi roda elektrik mampun untuk kuat dan kokoh, walau beberapa kemiring bisa membuat aku  tidak konsentrasi.
Kampus FT arsitektur, terletak di Gedung L, yang lokasinya paling belakang. Ketika aku menuju kesana melewati beberapa bangunan baru yang  waktu aku kuliah, gedung itu belum ada, aku merasakan kenyamanan dengan kursi roda ekeltrikku.
Mahasiswa2 yang berseliweran mondar mandir di sekitarku berkursi roda pun, tidak ada yang melihatku dengan heran atau melotot kepadaku. Rena pada kenyataaannya, hampir dimanapun di ruang public, termaduk di beberapa kampus yang aku sudah datangi dengan kursi roda elektrikku, mereka sebagian besar memandangku dengan tatapan "khusus", sampai biasanya aku tersenyum2 sendiri.
Mahasiswa2 Untar berbeda, entah karena apa. Dan itu yang membuat aku benar2 nyaman. Sebenarnya, jika demikianpun mereka melihatku dengan tatapan khusus, aku sih tidak pernah terganggu.
'EGP' lah, konsep di otakku. Toh, aku tidak mengganggu mereka, kan?
Tetapi, mungkin tidak demikian bagi sebagian besar penyandang disabilitas pemakai kursi roda. Banyak dari mereka merasa malu dan minder, jika orang melihat mereka, walau juga "melihat" itu bukan terus berarti melecehkan atau meremehkan.
Mungkin, orang2 di sekitar kita Cuma ingin tahu, mengapa berkursi roda atau mereka ingin tahu bagaimana disabilitas itu bergerak. Tetapi kesalah-pahaman itu yang membuat si penyandang disabilitas menjadi dropt dan akhirnya mereka malas keluar, karena menjadi magnet bagi setiap orang yang memandangnya .......
Masuk ke lingkungan bangunan2 lama, antara bangunan Fakultas Kedokteran, Fakultas Ekonomi dan Falkutas Teknik, aku tersenyum karena antara bangunan2 itu tetap dibangun ramp. Bahkan pusat dari ketiga bangunan itu, permukaan lantainya ditinggikan, sehingga semuanya datar, semuanya rata!
Dengan ketinggi yang sama antar ketiga bangunan itu, kepastian kenyamanan bagiku sebagai pemakai kursi roda, jelas sekali. Hanya saja keran ketiga bangunan itu dulunya di desain dan dibangun belum diperkirakan lebih jauh, sehingga masuk ke masing2 lobby memang harus tetap dibangun ramp2 kecil .....