Memang gampang? TIDAK!
Dari prangko2 yang sudah dibungkin p;astik, aku temple di kertas A4, sesuai dengan desain. Dengagn tambahan benda2 filateli lainnya, atau gambar2 dari guntingan2 brosur2 sesuai dengan tema, satu persatu A4 aku susun, membentuk sebuah "cerita" di tiap2 bagian ......
Niatnya adalah mendari "point of interest", dengan warna warni sedemikian. Mencolok mata, sehingga orang2 akan berpaling untuk melihatnya.
Berbagai jenis tema sudah aku pamerkan. Dan yang terakhir ini adalah tema bertajuk Jepang. Karena prangko Jepang memang mahal di Jakarta, atau jika aku membelinya di jepang pun, aku harus membayar cash, walau tidak mahal.
Berarti, aku harus memutar otakku untuk bisa "survive" dengan ide2 temaku. Dan ..... voilaaaaa ..... semua tema2ku mampu aku wujudkan lewat Pameran Filateli Kreatif ku, yang sudah ke-18 tahun 2019 ini. Ternyata, aku tetap mampu, walau Cuma dengan tangang kiriku saja ......
Perjuanganku tidak gampang, memang. Untuk mendesain konsep awal aku berpameran, aku membutuhkan lebih dari 1 tahun, termasuk berdiskusi dengan Kementerian Komonfo RI dan PT Pos Indonesia beberapa kali. Belum lagi, tentang materi2nya.
Untuk konsep Pameran Filateli Kreatif "Everyday is a Journey in Japan" tahun 2019 ini, aku mempersiapkannya sekitar 2 tahuan, setelah anakku Michelle tinggal dan kuliah serta bekerja disana.
Mulai drngan mencari benda2 filateli yang harus cash (berarati aku harus sabar untuk terus membelinya disetiap aku kesana, 3 atau 4 kali dalam 1 tahun), lalu memikirkan untuk benda2 collectible tentang Jepang, bahkan bru terpkir tentang prangko2 Kereta Jepang, yang akhirnya aku mendesain Diorama Kereta Jepang ......