Konsep Filateli Kreatif ini, kuketengahkan sebaiknya dan seharusnya busa dipamerkan kepada layak masyarakat untuk mengedukasinya. Karena apapun alasanya, perangko menurutku juga merupakan "identitas bangsa".
Karena, dalam sebuah perangko atau benda2 pis lainnya, tercermin kebanggaan akan sebuah negara. Jadi, tidak salah jika aku mulai "mendekati" beliau untuk meminta solusi tentang apa yang aku hadapi di semua kegiatan pameran-pameranku.
Aku buka bukuti-bukti surat tentang kesulitanku untuk mendapatkan panel-panel untuk berpameran, setiap kali. Aku katakan, bahkan sebagai seorang warga negara, aku butuh tempat untuk bersandar, supaya aku bisa ikut membangun bangsa.
Jika seorang warga negara yang tidak mempunyai modal untuk berkarya, bagaimana caranya? Seharusnya aku diayomi oleh sebuah "payung" dari masing-masing institusi. Jika aku bergerak di dunia filateli, tidak salah jika aku menyebut PFI (Perkumpulan Filateli Indonesia) sebagai payungku.
Tetapi pada kenyataannya, aku sama sekali tidak didukung ketika mengadakan pameran, bahkan aku diminta mengeluarkan dana puluhan juta untuk mendapatkan panel-[anel yang aku butuhkan.
Pak Rudiantara membaca surat-suratky dan bukti-bukti yang aku copy kan untuk beliau. Beliau sangat serius. Berkali-kali, beliau mengernyitkan matanya dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
Lalu, beliau diam dan aku terus berceloteh serius tentang kebutuhan-kebutuhanku untuk panel-panel pameran.
Aku bilang, minimal untuk pameranku, aku membutuhkan 50 panel (atau 100 frames). Memang bukan hanya untukku saja, tetapi untuk keperluan filatelis-filatelis yang tidak mampu "meminjam" kepada PFI dengan harga sewa yang begitu sangat mahal (ditetapkan 1 panel atau 2 frames adalah 1 juta Rupiah!)
Pak Rudiantara menelpon beberapa orang, salah satunya Ikhsan Baidirus, Direktur PT Pos Indonesia, bagian dari jajaran di bawahnya. Speakernya dibuka, supaya aku bisa ikut mendengarkan. Betapa terkejutnya Pak Ikhsan, ketika ternyata aku berada bersama Bapak Menteri.
Dan kami bertiga, saling berbicara tentang apa yang memang harus dibicarakan.
Tiba-tiba, suara menggelegar. Pak Rudiantara mengagetkanku. Ia berkata, "Mba Christie, saya pastikan akhir tahun ini (tahun 2018 lalu) saya akan berikan minimal 50 panel (100 frames) untukmu!"